Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah memberi PT PLN (Persero) peluang
untuk mengelola wilayah kerja pemanfaatan energi panas bumi di
Indonesia, kata anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Tumiran.
"Menteri ESDM memberi ruang supaya kalau PLN investasi di panas bumi
bumi bisa mengajukan ke pemerintah untuk meminta WKP (Wilayah Kerja
Panas Bumi) baru untuk pengembangan panas bumi," kata Tumiran dalam
jumpa pers di Jakarta, Senin.
Kalau bisa mengelola wilayah kerja
pemanfaatan panas bumi, menurut dia, maka PLN akan dapat mengatur biaya
dan risiko investasi sehingga perusahaan negara itu bisa mengendalikan
arus kas.
PLN hanya perlu melayangkan surat permohonan untuk bisa mendapatkan izin kelola wilayah kerja panas bumi baru.
"Harapannya PLN enggak usah tender, tapi langsung dikasih. Dia minta
langsung dikasih, dia tentukan sendiri berapa WKP yang dia pakai, dia
membangun, dia sebagai off-taker kan dia bisa mengelola," katanya.
Meski PT Pertamina (Persero) telah banyak mendapat penugasan untuk
memanfaatkan sumber energi panas bumi, Tumiran mengatakan peluang untuk
PLN akan memunculkan kompetisi sehat antara dua perusahaan.
"Yang penting bagaimana ada akselerasi pemanfaatan energi baru dan
terbarukan dalam bauran energi nasional dapat dipercepat," katanya.
Tumiran yakin persaingan kedua perusahaan dalam mengelola energi
panas bumi akan menguntungkan bagi konsumen karena mereka akan bersaing
mencapai harga keekonomian.
"Misal, kenapa PLN bisa murah? Kan bisa diadakan due diligent-kan,
berapa investasinya, kenapa dia bisa murah? Apa faktornya? Itu kan bisa
jadi tolok ukur standardisasi untuk investasi. Selama ini kan enggak
jelas, makanya pemerintah mematok harga panas bumi," jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa tidak ada pembahasan rinci mengenai masalah teknis pengelolaan panas bumi dalam sidang DEN.
Yang
pasti, menurut dia, target pengelolaan panas bumi sebagai salah satu
penyumbang bauran energi sebesar 23 persen pada 2025 harus tercapai.
Menurut Cetak Biru Perencanaan Energi 2005-2025, pembangkit tenaga listrik panas bumi diharapkan dapat menyumbang 9.500 MW.
PLN dapat peluang kelola wilayah panas bumi
Senin, 23 Januari 2017 16:47 WIB