Purbalingga (ANTARA GORONTALO) - Kasus penyelundupan senjata di Sudan yang
diduga melibatkan anggota misi perdamaian Unamid asal Indonesia masih
ditelusuri, kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
"Sedang ditelusuri dan bukan dari TNI," katanya usai mengukuhkan
540 kader bela negara di Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, Desa
Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah,
Selasa.
Menhan mengatakan hal itu kepada wartawan terkait dengan informasi
yang menyebutkan bahwa anggota pasukan perdamaian TNI yang bertugas di
Sudan ditangkap karena upaya penyelundupan senjata api ilegal di Bandara
Al Fashir, Sudan, pada 20 Januari 2017, saat akan kembali ke Indonesia
setelah selesai penugasan.
Menurut dia, seorang anggota TNI jika hendak ke mana-mana harus izin.
Dalam hal ini, dia mencontohkan anggota TNI dari Jawa Tengah yang hendak ke Jakarta pun harus izin.
Kendati demikian, dia mengatakan jika terbukti ada anggota TNI yang menyelundupkan senjata di Sudan harus dihukum.
"Harus dihukum, siapa pun enggak ada kebal hukum, tentara pun
enggak kebal hukum. Ini negara Pancasila yang berdasarkan pada hukum,
jangan sampai ada pikiran kalau tentara kebal hukum. Kalau saya
macam-macam, saya dipenjara kok," katanya.
Disinggung mengenai perkembangan kasus tiga warga negara Indonesia
yang hilang di perairan Filipina, Menhan mengatakan jika tidak ada rapat
kabinet, pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Pertahanan Filipina
pada tanggal 27-28 Januari.
Tiga warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai nelayan
dilaporkan hilang saat menangkap ikan di perairan Pulau Tanagak Filipina
Selatan.
Namun waktu hilangnya belum diketahui secara pasti karena perahu
miliknya dengan mesin hidup beserta alat komunikasinya ditemukan 19
Januari 2017 sekitar pukul 16.00 waktu setempat oleh kepolisian negara
itu dan diamankan di Pulau Taganak.
Tiga WNI yang hilang bernama Hamdan bin Salim (29) nomor paspor
AR413790 asal Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, Subandi bin Sattu (47)
nomor paspor AS515571 asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dan
Sudarling bin Samansung (26) nomor paspor A4034382 asal Pulo Bembe,
Sulawesi Barat.
Menhan: kasus dugaan penyelundupan senjata masih ditelusuri
Selasa, 24 Januari 2017 17:59 WIB