Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di
Jakarta bergerak turun lima poin menjadi Rp13.295 per dolar AS pada Rabu
pagi.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan dolar AS menguat
terhadap mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah, antara lain karena
harga minyak mentah dunia yang masih berada dalam tren pelemahan.
"Harga minyak yang tertekan menjadi penopang utama dolar AS untuk terapresiasi," katanya.
Harga
minyak jenis WTI Crude pagi ini turun 0,02 persen menjadi 43,50 dolar
AS per barel, dan Brent Crude turun 0,07 persen menjadi 45,99 dolar AS
per barel.
Kendati demikian, ia mengatakan, penguatan dolar AS relatif terbatas
menyusul yield obligasi Amerika Serikat masih turun, dan di sisi lain
data penjualan rumah diperkirakan belum membaik.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan nilai tukar
dolar AS juga menguat berkat pernyataan dari Gubernur Perwakilan The Fed
New York Bill Dudley bahwa inflasi akan naik seiring peningkatan
pendapatan pekerja.
"Kondisi itu membuka harapan The Fed kembali menaikan suku bunga acuan, sehingga berimbas pada melemahnya rupiah," katanya.
Rupiah bergerak ke posisi Rp13.295 per dolar AS
Rabu, 21 Juni 2017 12:44 WIB