Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih
mengharapkan laju inflasi nasional pada akhir 2017 berada pada kisaran
sesuai target pemerintah yaitu empat persen.
"Kami berharap inflasi masih dijaga sesuai asumsi di APBN 2017 sebesar empat persen," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani mengatakan upaya untuk menjaga inflasi hingga akhir
tahun adalah dengan terus menjaga stabilitas perekonomian pada semester
II-2017.
Ia menambahkan hal itu bisa dilakukan karena pemerintah sudah
menjalankan berbagai tindakan untuk menjaga "supply side", dengan
mengendalikan harga kebutuhan pangan.
Pemerintah juga telah berkomitmen untuk tidak menyesuaikan tarif
elpiji dan BBM hingga September 2017 serta menahan kenaikan tarif
listrik hingga akhir tahun.
"Kami berharap tekanan inflasi dari sisi biaya akan melemah atau
berkurang," kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini.
Selain itu, permintaan masyarakat juga diperkirakan akan berkurang
karena periode Lebaran sudah terlewati, sehingga bisa ikut menekan
inflasi pada periode ini.
"Tekanan dari sisi demand juga akan berkurang, sehingga kami
berharap pada semester dua, outlook inflasi jadi relatif lebih baik,"
kata Sri Mulyani.
Ia memastikan pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bank
Indonesia untuk menjaga inflasi inti dan inflasi yang disebabkan karena
perubahan harga di luar negeri dan atas perubahan nilai tukar (imported
inflation).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi
nasional pada Juni 2017 sebesar 0,69 persen yang disebabkan oleh
kenaikan tarif listrik, tarif angkutan udara dan tarif angkutan
antarkota.
Dengan tingkat inflasi pada Juni 2017 sebesar 0,69 persen, maka
laju inflasi tahun kalender Januari-Juni 2017 telah mencapai 2,38 persen
dan inflasi dari tahun ke tahun (yoy) tercatat sebesar 4,37 persen.
Menkeu masih harapkan inflasi 2017 empat persen
Senin, 3 Juli 2017 22:35 WIB