Washington (ANTARA GORONTALO) - Ketika Presiden Donald Trump mengecam Kongres
karena legislasi sanksi kepada Rusia, Wakil Presiden Mike Pence malah
menyampaikan sanjungan untuk langkah Kongres itu sewaktu lawatan empat
hari ke Eropa Timur.
Ketika berkunjunga ke Estonia, Georgia dan
Montenegro, Pence menyebut UU sanksi Rusia dari Kongres itu memesankan
pesan bersama AS kepada Rusia bahwa negara itu harus mengubah
prilakunya.
Sebaliknya, Trump tumpah ke Twitter untuk mengeluhkan legislasi yang terpaksa dia tandatangani itu sebagai sangat berbahaya.
Namun Jarrod Agen, wakil kepala staf Wapres Pence, menegaskan bahwa Trump dan Pence sungguh masih sejalan dalam perkara Rusia.
"Presidenlah
yang memutuskan mengutus wakil presiden ke kawasan itu. Adalah
keputusan presiden untuk menyampaikan pesan yang sudah disampaikan wakil
presiden itu," kata Agen kepada Reuters.
Namun publik sudah
menangkap ketidaknyambungan Pence dan Trump dalam soal Rusia kendati
Pence kerap menganggap sepi perbedaan di antara mereka dan menegaskan
loyalitasnya kepada Trump.
Bukan kali ini saja suara mereka
berbeda dalam soal Rusia, karena perbedaan sikap itu sudah terlihat
sejak masa kampanye Pemilu Presiden lalu.
Saat itu ketika Trump memuji-muji Putin, Pence malah menyebut Putin pemimpin yang suka memb-bully.
Pekan
ini saat berbicara kepada tentara AS dan Georgia yang menggelar latihan
bersama yang jaraknya hanya 40 km dari pasukan Rusia yang berada di
Ossetia Selatan. Pence malah mengutuk Rusia atas pendudukan wilayah
Georgia.
Di Montenegro, Pence menuduh Rusia berusaha mendestabilisasi Balkan barat yang kemudian dikritik Moskow.
Kelompok
konservatif dalam Partai Republik yang umumnya menginginkan garis
kebijakan keras kepada Rusia sehingga berbalikkan dengan keinginan
Donald Trump, merasa nyaman dengan sikap Pence yang keras kepada Rusia
ini.
"Yang diucapkan Pence itu baik dan berguna yang semestinya
menjadi kebijakan pemerintahan Trump. Kami bahagia menyambutnya," kata
Danielle Pletka dari think tank Republik, American Enterprise Institute,
seperti dikutip Reuters.
Wapres Mike Pence sudah tak sejalan dengan Presiden Trump
Jumat, 4 Agustus 2017 19:06 WIB