Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Tekanan mata penyidik senior KPK Novel Baswedan
kembali meningkat sehingga ia harus beristirahat dalam dua minggu ke
depan.
"Setelah kemarin bertemu dokter, ternyata tekanan mata saya
meningkat, sehingga saya diminta tidak ada aktivitas wawancara
setidaknya hingga dua minggu ke depan," kata Novel di Singapura saat
dihubungi dari Jakarta pada Jumat (4/8) malam.
Novel beberapa pekan terakhir memang melayani sejumlah permintaan
wawancara media massa Indonesia maupun luar negeri di Singapura,
tempatnya tinggal sementara saat ini.
"Insya Allah setelah dua minggu, setelah tekanan mata saya kembali normal, saya bisa bertemu teman-teman," katanya.
Tekanan mata kiri Novel masih tinggi, yaitu 26/27 adapun tekanan normal mata seharusnya di bawah 20.
Dokter menyarankan untuk puasa berbicara atau tidak melakukan
wawancara karena ketika wawancara emosi akan naik dan otomatis
berpengaruh kepada kesehatan matanya.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di
dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai shalat subuh di Masjid
Al-Ihsan dekat rumahnya.
Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani
perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017.
Hingga lebih dari 100 hari pelaku penyerangan Novel Baswedan belum
ditemukan meski kepolisian sudah memeriksa banyak saksi, membuat sketsa
terduga pelaku, hingga menahan sejumlah orang yang kemudian dilepaskan
lagi.
Sketsa pelaku yang ditunjukkan Kapolri seusai bertemu dengan
Presiden Joko Widodo pada Senin (31/7) menunjukkan pelaku adalah pria
dengan ciri-ciri tingginya sekitar 167-170 cm, berkulit agak hitam,
rambut keriting, dan badan cukup ramping.
Novel Baswedan soal kondisi matanya saat ini
Sabtu, 5 Agustus 2017 9:24 WIB