Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Kepala Bappenas) Bambang
Brodjonegoro mengatakan dana haji sangat cocok digunakan untuk
infrastruktur dikarenakan sama-sama jangka panjang.
"Dana haji merupakan dana jangka panjang, sedangkan infrastruktur
juga proyek jangka panjang. Jadi sangat cocok, proyek jangka panjang
menggunakan dana jangka jangka panjang pula," ujar Bambang dalam diskusi
di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan selama ini pengelolaan dana haji hanya dilakukan
dengan menginvestasikannya melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN),
sukuk dan surat berharga lainnya. Sehingga manfaatnya tidak bisa
dirasakan dengan jelas.
Hal itu berbeda dengan yang dilakukan pemerintah Malaysia yang
membentuk Lembaga Tabungan Haji Malaysia (LTHM) sejak 1963, yang mana
berinvestasi di proyek-proyek yang menguntungkan.
"LTHM ini sekarang berinvestasi di berbagai negara termasuk di Indonesia," ujar dia.
Hingga saat ini, aset bersih dari LTHM tersebut mencapai 59,5
miliar ringgit Malaysia atau sekitar Rp180 triliun. Dari hasil
pengelolaan dana haji tersebut, jamaah haji asal Malaysia hanya membayar
separuh dari biaya haji yang dibebankan.
"Malaysia hanya bayar separuh dari biaya haji. Jadi pengelolaan yang
baik, maka beban haji berkurang. Itu yang kami harapkan terjadi di
Indonesia," kata dia.
Kondisi tersebut, lanjut dia, tidak akan terjadi jika dana haji
tersebut didiamkan saja di bank. Oleh karena itu perlu ada upaya lebih
yang terukur, jelas dan menguntungkan.
Bambang menyebut sejumlah usulan potensi proyek yang bisa didanai
dengan dana haji yakni pembangunan pembangkit listrik di sejumlah
daerah, bandara, proyek dengan skema kerja sama antara pemerintah dan
badan usaha (KPBU), dan jalan tol.
"Pembangkit listrik sangat menguntungkan karena listriknya langsung
dibeli oleh PLN. Begitu juga dengan jalan tol dan bandara yang selama
ini kita lihat menguntungkan." katanya.
Bambang menegaskan bahwa dana haji dipastikan tidak berkurang, bahkan memiliki manfaat lebih jika dikelola dengan baik.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan saat ini dana yang
bisa dikelola sebanyak Rp99, 34 triliun yang berasal dari dana haji
sebesar Rp96, 29 triliun dan dana abadi umat sebanyak 3,05 triliun.
"Calon jamaah haji semakin bertambah, namun kuota terbatas. Akumulasi
dana tersebut harus dikelola agar mendapat manfaat lebih," kataLukman.
Bappenas nilai dana haji cocok untuk infrastruktur
Sabtu, 5 Agustus 2017 18:32 WIB