Pontianak (ANTARA GORONTALO) - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang
menegaskan Sosialisasi Empat Pilar MPR untuk meningkatkan nasionalisme
bangsa Indonesia guna membentengi diri dari intervensi budaya asing yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.
"Empat Pilar MPR RI dapat melindungi bangsa Indonesia akibat desakan
intervensi budaya asing," kata Oesman Sapta Odang pada Sosialisasi
Empat Pilar MPR dan Pelantikan DPW Gebu Minang Provinsi Kalimantan Barat
di Pontianak, Sabtu.
Hadir pada acara tersebut, antara lain, anggota MPR Fraksi NasDem
Bachtiar Aly, Wali Kota Pontianak Sutarmizi, dan Ketua DPW Gebu Minang
Kalimantan Barat Amisrusdi Jalal.
Menurut Oesman Sapta yang akrab disapa Oso, MPR RI akan terus
melakukan Sosialisasi Empat Pilar karena banyak generasi muda Indonesia
yang mulai melupakan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Nilai-nilai luhur bangsa Indonesia tertuang dalam Empat Pilar MPR RI
yang meliputi Pancasila, UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Oso melihat intervensi budaya asing yang mengancam leberadaan
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia terus meningkat seiring dengan makin
berkembangnya teknologi informasi. Dengan demikian, intervensi budaya
asing makin masif.
"Bangsa Indonesia tidak boleh lengah dan membiarkan nilai-nilai
asing karena dapat merusak budaya bangsa Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, MPR RI terus melakukan sosialisasi Empat
Pilar MPR guna membentengi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia agar tidak
mengalami kerusakan.
Menurut Oso, Empat Pilar adalah pertahanan terakhir untuk mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Sementara itu, Bachtiar Aly saat menyampaikan materi Empat Pilar
MPR mengatakan bahwa perdebatan soal Pancasila sudah selesai sejak
Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, saat
ini tidak perlu lagi mempersoalkan Pancasila.
MPR : empat pilar dapat bentengi intervensi asing
Sabtu, 26 Agustus 2017 19:58 WIB