Kudus, Jawa Tengah (ANTARA GORONTALO) - Ada satu hal menarik dalam audisi
umum tahap awal di Kudus kemarin. Terlihat sejumlah peserta untuk
katogori usia 11 tahun (U-11) putri yang mengenakan jilbab.
Vika
Verlita (8) adalah salah satunya. Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), Nuru
Shofa, di desa Karangbener, Bae, Kudus itu bersama sekitar dua temannya
memang baru kali pertama mengikuti audisi beasiswa bulutangkis yang
digelar tahunan itu.
Sejauh ini memang belum ada pebulutangkis
putri Indonesia yang mengenakan jilbab. Tetapi sebenarnya adakah peluang
bagi mereka yang berjilbab menjadi atlet bulutangkis?
"Itu
keyakinan masing-masing. Kalau kami melihatnya bermain bulutangkis, yang
memerlukan suatu pergerakan yang bebas, agak menganggu. Tetapi, kalau
yang bersangkutan merasa nyaman-nyaman saja, ya kami menghormati," ujar
Manager Tim PB Djarum, Fung Permadi, kepada ANTARA News, di Kudus,
Selasa (5/9).
Dia menegaskan tak ada halangan bagi mereka yang
berjilbab mengikuti audisi PB Djarum. Tentunya, jika mereka memiliki
kompetensi yang dibutuhkan tim pencari bakat pasti ada kesempatan, tutur
Fung.
"Pasti bisa, tetapi kriterianya dari sisi kemampuan dan
kemauannya sendiri. Tadi ada dua yang mengenakan jilbab di audisi awal
tahap awal. Dari sisi kemampuan mereka terlalu mendasar, seperti baru
belajar memukul (bola kok) dan belum lama menekuni olahraga
bulutangkis," kata Fung.
Sementara itu, Farida, guru olahraga
yang mendampingi Vika mengatakan, sekalipun masih pemula, namun anak
didiknya itu sudah bisa setidaknya memegang raket dan melakukan servis
bola.
Kemudian, mengenai kondisi Vika yang mengenakan jilbab, dia mengatakan tak ada masalah sejauh ini.
"Tidak
ada halangan mengenakan jilbab dipersulit mengikuti pertandingan. Dia
kan mengenakan celana training panjang, jilbab langsung yang nyaman dan
tidak menganggu pergerakannya," tutur Farida.
Perempuan berjilbab jadi pebulutangkis? ini kata PB Djarum
Rabu, 6 September 2017 13:52 WIB