Tehran (ANTARA GORONTALO)
- Iran tidak akan mampu mempertahankan larangan resmi akses terhadap
jejaring di internet seperti Facebook, yang memiliki empat juta pengguna
di Iran, kata Menteri Kebudayaan Ali Janati, Minggu.
Pernyataan tersebut tidak terbayangkan akan disampaikan oleh seorang
pejabat Iran sebelum masa pemerintahan Presiden Hassan Rouhani, yang
dikenal moderat, pada bulan Agustus. Rouhani berkomitmen untuk lebih
banyak memberikan kebebasan .
"Empat juta rakyat Iran memiliki (akun) Facebook , sekalipun kami telah membatasi itu," kata Janati.
"Kami tidak bisa membatasi kemajuan (teknologi tersebut) dengan dalih melindungi nilai-nilai Islam," kata menteri itu.
Akses ke laman jejaring sosial populer - bersama dengan laman yang
lain yang oleh pihak berwenang Iran dianggap sebagai tidak Islami, tidak
bermoral atau merusak pembentukan Islam - diblokir oleh mekanisme
sensor khusus.
Tapi para pakar tehnologi Iran telah menggunakan langkah-langkah
khusus, yang dikenal sebagai anti - sensor, untuk menghindari blokir.
Janati merujuk hal itu paralel dengan larangan penggunaan mesin fax
serta pemutar dan perekam video di masa revolusi Islam 1979.
"Jika kami melihat ke masa lalu, kami melihat banyak tindakan yang kami ambil setelah revolusi yang konyol . "
Rouhani telah mengadopsi kebijakan yang menjanjikan toleransi yang
lebih besar pada isu-isu sosial , budaya dan media - sebuah komitmen
yang membantunya mengalahkan lawan konservatifnya dalam pemilihan umum
presiden tahun lalu .
Namun pemerintah telah menghadapi perlawanan dari kelompok garis keras yang menolak pencabutan kebijakan tersebut .
Sebuah komite yang terdiri dari 13 anggota menentukan jenis konten
dalam jaringan yang dapat dicapai internet Iran, yang terkenal lamban.
Laman yang belum disetujui akan diletakkan di bawah sistem sensor.
Larangan itu diberlakukan pada Facebook , Twitter , YouTube dan banyak
laman lainnya , termasuk blog .
Pada hari Minggu , Janati mengindikasikan bahwa pemerintah sedang bekerja untuk menghapus kendala dalam jaringan.
" Keenam menteri yang tergabung dalam komite (sensor) telah dengan
jelas menyatakan bahwa kami tidak bisa terus mengisolasi diri dari
dunia," katanya .
Tapi, ia menambahkan hal itu akan memakan waktu.
"Namun , (sensor) adalah salah satu dari isu-isu yang solusinya
memerlukan waktu. Dan itu akan diselesaikan pada waktunya, " kata Janati
.
Meskipun ada larangan, beberapa pejabat Iran aktif di laman jejaring sosial .
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif telah menarik hampir 850
ribu pengikut di Twitter dengan mengunggah informasi reguler dalam
bahasa Persia. Akunnya adalah satu-satunya akun pejabat Iran di Twitter
yang "diverifikasi ".
Dia juga memiliki saluran YouTube .
Beberapa laman lain juga tampaknya dioperasikan oleh para pejabat
Iran , termasuk akun Twitter yang populer , @ HassanRouhani , diyakini
sebagai milik kantor presiden .
Otoritas tertinggi Iran , pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei
, juga hadir dalam jaringan, sebuah akun Twitter dalam bahasa Persia
dan sebuah halaman Facebook ( facebook.com / www.Khamenei.ir )
didedikasikan untuk dia, demikian AFP melaporkan.
Iran tidak dapat blokir Facebook selamanya
Senin, 3 Maret 2014 16:08 WIB