London (ANTARA GORONTALO) - Iran pada Senin berjanji memberikan tanggapannya
yang "menghancurkan" jika Amerika Serikat sebut Garda Revolusi elitnya
sebagai kelompok teroris.
Ikrar tersebut datang seminggu sebelum Presiden Donald Trump
mengumumkan keputusan akhir tentang bagaimana dia ingin menahan Teheran.
Trump pada 15 Oktober diperkirakan mempertimbangkan kesepakatan
internasional bersejarah pada 2015 untuk mengekang program nuklir Iran,
yang sekalipun tidak menarik diri dari kesepakatan tersebut, namun
memberi Kongres 60 hari untuk memutuskan apakah akan mengajukan kembali
sanksi
Trump juga diperkirakan menyebut pasukan keamanan Iran yang paling
kuat, yaitu Revolutionary Guards Corp (IRGC) sebagai organisasi teroris,
saat ia menggelar strategi AS yang lebih luas mengenai Iran.
"Kami berharap bahwa Amerika Serikat tidak melakukan kesalahan
strategis ini," demikian juru bicara kementerian luar negeri Bahram
Qasemi seperti dikutip oleh kantor berita negara IRNA dalam konferensi
pers.
"Jika mereka melakukannya, reaksi Iran akan tegas, pasti dan
menghancurkan, serta Amerika Serikat harus menanggung semua
konsekuensinya," tambahnya.
Individu dan entitas yang terkait dengan IRGC sudah berada di daftar
organisasi teroris asing AS, namun organisasinya secara keseluruhan
tidak demikian.
Komandan IRGC Mohammad Ali Jafari mengatakan pada Minggu bahwa jika
berita tersebut benar mengenai kebodohan pemerintah Amerika dalam
mempertimbangkan Garda Revolusi sebagai kelompok teroris, maka Garda
Revolusi akan menganggap tentara Amerika sebagai ISIS di seluruh dunia.
Jafari juga mengatakan bahwa sanksi tambahan akan mengakhiri
kesempatan untuk dialog kedepannya dengan Amerika Serikat dan Amerika
harus memindahkan basis regional mereka di luar jangkauan misil IRGC
sejauh 2.000 kilometer., demikian Reuters.
Iran janjikan tanggapan "menghancurkan" jika AS sebut garda revolusinya kelompok teroris
Selasa, 10 Oktober 2017 8:06 WIB