Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan Puan Maharani menyatakan bahwa kesejahteraan rakyat
Indonesia meningkat dalam tiga tahun masa pemerintahan Presiden Joko
Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Puan mengatakan dalam
konferensi pers di Kantor Staf Presiden Jakarta, Senin, bahwa
kesejahteraan rakyat meningkat terlihat dari kenaikan nilai Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) dari 68,9 pada tahun 2014 menjadi 69,5 pada
tahun 2015, 70,19 pada tahun 2016, dan 70,79 pada tahun 2017.
Sementara,
Indeks Gini mengalami tren penurunan dari 0,414 pada tahun 2014 menjadi
0,402 pada tahun 2015, 0,394 pada tahun 2016, dan 0,393 pada tahun
2017.
"Pertumbuhan IPM pada periode 2015-2016 mencapai 0,91
persen, di mana angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan
IPM periode 2010-2015 yang hanya mencapai 0,78 persen. Atas capaian
tersebut, pada tahun 2016 untuk pertama kalinya Indonesia menjadi negara
dengan kategori High Human Development," kata Puan.
Penurunan Indeks Gini, kata Menko PMK, tercermin dari meningkatnya daya beli 40 persen masyarakat terbawah.
Berdasarkan
data Kemenko PMK, pengeluaran kelompok masyarakat tersebut meningkat
dari 17,02 persen pada tahun 2016 menjadi 17,12 pada tahun 2017.
Naiknya
nilai IPM dan turunnya Indeks Gini tersebut juga berdampak pada
berkurangnya tingkat kemiskinan di Indonesia, di mana pada tahun 2014
tingkat kemiskinan mencapai 11,25 persen.
Sedangkan selama
periode 2015-2017, tingkat kemiskinan menurun dari 11,22 persen pada
2015 menjadi 10,86 persen pada 2016 dan 10,64 persen pada 2017.
"Program
pemerintah dalam menjamin pemenuhan kebutuhan dasar adalah melalui
bantuan pangan, kesehatan, jaminan akses pendidikan, subsidi, dan
Program Keluarga Harapan. Program Bantuan Sosial Pemerintah tersebut
dapat menyangga 26 sampai 30 persen pengeluaran rumah tangga masyarakat
tidak mampu," tutur Puan.
Puan katakan kesejahteraan rakyat meningkat dalam tiga tahun terakhir
Senin, 23 Oktober 2017 15:30 WIB