Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis
hari ini memperingatkan Korea Utara untuk mengambil "balasan militer
besar-besaran" terhadap siapa pun yang menggunakan senjata nuklir.
Ancaman ini disampaikan menjelang kunjungan Presiden Donald Trump ke
Korea Selatan.
Bulan-bulan belakangan ini Pyongyang memang telah
membuat dunia tegang dengan enam kali uji coba senjata nuklir dan peluru
kencali yang bisa mencapai daratan AS. Trump dan pemimpin Korea Utara
Kim Jong-un sendiri terlibat perang kata-kata dan saling menyerang
secara pribadi.
Mattis, dalam lawatan ke Seoul untuk pertemuan
pertahanan tahunan, berusaha tetap memilih diplomasi, namun belakangan
menyatakan "diplomat-diplomat kami akan sangat efektif jika didukung
oleh pasukan militer yang kredibel."
"Camkan, setiap serangan ke
Amerika Serikat atau sekutu-sekutu kami akan kami patahkan," kata Mattis
dalam jumpa pers bersama dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan Song
Young-Moo.
"Setiap penggunaan senjata nuklir oleh Korea Utara
akan dihadapi dengan balasan militer besar-besaran, efektif dan
menyeluruh," kata Mattis seraya menyatakan Washington tidak akan
menoleransi sebuah Korea Utara yang bernuklir.
"Saya tak bisa
membayangkan kondisi di mana Amerika Serikat bersedia menerima Korea
Utara sebagai kekuatan nuklir," sambung dia seperti dikutip AFP.
Mattis
tidak menjelaskan aktivitas senjata nuklir mana yang bisa memicu
balasan militer dari AS. Tapi bulan lalu Menteri Luar Negeri Korea Utara
Ri Yong-Ho berkata di Majelis Umum PBB bahwa negaranya dapat menggelar
uji coba senjata nuklir di Pasifik.
Mattis minta Korea Utara
tidak berilusi karena negara terisolir itu bukan lawan sepadan untuk AS
dan Korea Selatan yang merupakan sekutu utama AS di mana 28.500 tentara
AS berpangkalan.
AS ancam balas habis-habisan Korea Utara jika berani menyerang
Sabtu, 28 Oktober 2017 17:16 WIB