PBB (ANTARA GORONTALO) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Minggu
(3/12) menyerukan gencatan senjata di Yaman sehubungan dengan krisis
kemanusiaan yang sedang berlangsung, kata juru bicaranya.
Guterres
"menyerukan kepada seluruh pihak dalam konflik tersebut untuk
menghentikan semua serangan udara dan darat" dan "sangat prihatin dengan
peningkatan tajam bentrokan bersenjata" selama beberapa hari terakhir,
kata juru bicaranya, Stephane Dujarric.
"Ambulans dan tim medis
tidak dapat mengakses orang-orang yang terluka dan orang-orang tidak
dapat pergi keluar untuk membeli makanan dan kebutuhan lainnya. Pekerja
bantuan tidak dapat melakukan perjalanan dan menerapkan program
penyelamatan saat jutaan warga Yaman bergantung pada bantuan untuk
bertahan hidup," lanjutnya, mengulangi seruan untuk aliansi yang
dipimpin Arab Saudi demi mengakhiri blokade negara mereka.
Tiga
tahun setelah pemberontak Houthi merebut ibu kota Yaman, Sanaa, dengan
bantuan pasukan loyalis mantan presiden Ali Abdullah Saleh, aliansi
mereka nampaknya akan runtuh.
Kedua belah pihak telah melakukan
pertempuran mematikan di jalanan pekan lalu di Sanaa, dalam bentrokan
yang narasumber keamanan mengatakan telah menewaskan sekitar 60 orang.
Perang
di Yaman sudah menewaskan lebih dari 8.750 orang sejak intervensi
Riyadh dan sekutunya pada Maret 2015 untuk mendukung pemerintah
pemberontak di selatan negara itu, demikian AFP.
PBB kembali serukan gencatan senjata di Yaman
Senin, 4 Desember 2017 11:50 WIB