Washington (ANTARA GORONTALO)
- Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert pada Sabtu
(9/12) memuji pengumuman pemerintah Irak mengenai pembebasan penuh
wilayah negara Arab itu dari kekusaaan ISIS.
Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi pada Sabtu secara resmi
mengumumkan pembebasan penuh Irak dari petempur ISIS, setelah pasukan
Irak merebut kembali semua daerah yang pernah dikuasai oleh kelompok
fanatik tersebut.
Nauert di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Xinhua
memuji "aksi pertempuran sengit yang berani selama tiga tahun" dan
dipimpin oleh Haider Al-Abadi dan menyampaikan ucapan selamat yang tulus
kepada rakyat dan pasukan Pemerintah Irak.
Pengumuman tersebut "menandai sisa terakhir kekhalifahan yang
diumumkan secara sepihak oleh ISIS di Irak telah dihapus dan rakyat yang
hidup di daerah itu telah dibebaskan" dari cengkeraman ISIS.
Wanita Juru Bicara tersebut menegaskan bahwa pembebasan Irak bukan
berarti perang melawan aksi teror di Irak sudah berakhir, dan Amerika
Serikat akan terus menyarankan, melatih, dan memperlengkapi tentara
Pemerintah Iran, guna mencegah kembalinya ISIS atau kemunculan kelompok
teror lain.
Di dalam pidato yang ditayangkan televisi, Haider Al-Abadi
mengatakan pasukan pemerintah telah mencapai benteng terakhir ISIS dan
telah mengibarkan bendera Irak di semua wilayah Provinsi Anbar Barat,
yang menjadi tanah terakhir yang diduduki oleh ISIS.
"Bendera Irak berkibar hari ini di titik perbatasan yang paling jauh," kata Al-Abadi.
AS puji Irak telah bebas dari ISIS
Minggu, 10 Desember 2017 13:58 WIB