Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Perbaikan ekonomi Indonesia diprediksi akan
berlanjut pada 2018, ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (JKT) Regional I
Jakarta-Banten Bambang Widjanarko.
Kelanjutan ekonomi tersebut didukung pertumbuhan investasi, terutama
melalui pembangunan infrastruktur, katanya pada seminar "Peran Otoritas
Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Indonesia", di Kota Tangerang, Banten,
Sabtu.
"Kepercayaan investor luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia juga terpantau tinggi, hal itu tercermin dari peningkatan
rating Indonesia sebagai `investmen grade country` yang sebelumnya pada
peringkat 41 menjadi 36 (global competitiveness index) dan tercatat
sebagai `top improvers` berdasarkan `survey ease of doing business
2017`," katanya.
Sementara itu, kinerja intermediasi perbankan dinilainya akan tumbuh
seiring dengan pertumbuhan ekoomi, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK)
dan kredit diprediksi pada rentang 10-12 persen.
Namun, pertumbuhan kredit diekspektasikan cenderung berada di
kisaran batas bawah rentang proyeksi dengan mempertimbangkan proses
konsolidasi individual bank, perbaikan NPL dan tekanan persaingan dari
perkembangan industri "peer to peer lending".
Sedangkan Wakil Ketua komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir
mengatakan, ketahanan pangan energi dan air sebagai kebutuhan dasar
manusia merupakan permasalahan mendasar yang perlu dibenahi pada tahun
mendatang.
"Strategi perekonomian Indonesia tidak dapat mengandalkan terus
komoditas ekstraktif namun harus lebih bertumpu pada keunggulan daya
saing industri yang bernilai lebih tinggi," ujarnya dalam seminar yang
diselenggarakan Alumni Magister Manajemen Universitas Esa Unggul.
Tantangan lain terkait fundamental perekonomian Indonesia adalah
terbatasnya daya dukung pembiayaan panjang dari sektor keuangan formal
dalam pembangunan nasional.
"Ke depan berbagai tantangan baik dari eksteral maupun domestik perlu
diwaspadai agar tidak berdampak negatif pada perekonomian INdonesia"
katanya.
Untuk itu, tambahnya, sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dan
Pemerintah perlu terus diperkuat. Bauran kebijakan ekonomi tersebut
diarahkan untuk mengawal stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan
serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan dan jangka menengah panjang akan dapat dicapai.
Perbaikan ekonomi diprediksi berlanjut pada 2018
Sabtu, 16 Desember 2017 22:07 WIB