Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ketika banyak orang menggunakan SMS, instant messaging, email dan social media
untuk mengucapkan selamat hari raya, sekelompok orang justru
menghidupkan kembali antusiasme orang-orang untuk bersilaturrahmi dengan
kartu pos.
"Menerima kartu ucapan Lebaran yang berbentuk itu
pasti rasanya beda daripada menerima ucapan yang hanya berbentuk
digital," ujar Ketua Komunitas Card to Post, Rizki Ramadan.
Komunitas Card to Post setiap tahun berkirim kartu ucapan Lebaran kepada sesama anggota maupun teman dan keluarga.
Rizki,
alumni Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran itu, menjelaskan
komunitas yang digagasnya bertujuan untuk mengajak orang-orang mencoba
komunikasi yang lebih otentik karena kartu pos mengharuskan orang untuk
menulis tangan.
Komunitas yang kini beranggotakan lebih dari
1.000 orang tersebut juga mendorong anggotanya membuat kartu pos dengan
kreativitas sendiri sehingga pengirim dan penerima kartu ucapan tersebut
dapat saling mengapresiasi karya.
Kreasi pembuatan kartu sangat
beragam mulai dari gambar tangan, foto yang dicetak, potongan-potongan
gambar atau tulisan dari majalah yang kemudian disusun dan ditempel
apik, kartu timbul (pop up card), hingga kartu pos yang dilengkapi dengan Teka-Teki Silang.
"Intinya ingin mengembalikan budaya berkirim kartu pos karena berkirim kartu pos itu seru," kata Rizki.
Menjelang
Idul Fitri 1435 Hijriah, komunitas yang berdiri pada 17 November 2011
tersebut bekerja sama dengan salah satu mal di daerah Bintaro Jakarta
Selatan akan membuat workshop pembuatan kartu pos bagi anak-anak.
"Melalui kegiatan bertema 'Lebaran untuk Keluarga' itu kami ingin mengenalkan kartu pos pada anak-anak," kata Rizki.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Sabtu 19 Juli mendatang di Bintaro Exchange Mall dari pukul 12.00-18.00 WIB.
Kartu Lebaran "hidup kembali"
Kamis, 17 Juli 2014 16:47 WIB