Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank
Jakarta Rabu sore menguat didorong isu kemungkinan pemerintah menaikkan
harga bahan bakar minyak untuk menekan biaya subsidi.
Rupiah ditransaksikan pada 11.670 per dolar AS, menguat tipis 11 poin dari posisi penutupan sebelumnya 11.681 per dolar AS.
Analis
pasar uang Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan, ekspektasi
bahwa fundamental ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh menyusul kabar
akan dinaikannya harga BBM bersubsidi membuat mata uang rupiah menguat
terhadap dolar AS.
"Persepsi pelaku pasar di dalam negeri masih positif terhadap
perekonomian domestik. Sentimen internal tidak ada yang dikhawatirkan,"
ujarnya.
Menurut dia, naiknya harga BBM subsidi akan berpengaruh positif
terhadap kinerja neraca transaksi berjalan Indonesia sehingga dapat
menggerus defisit.
"Langkah itu akan diapresiasi pasar keuangan dalam jangka panjang.
Rupiah akan bertahan di kisaran 11.500-11.700 per dolar AS," katanya.
Kendati demikian, ia menambahkan bahwa pergerakan rupiah masih
cenderung terbatas karena sentimen eksternal belum mendukung.
"Di global, indeks dolar AS sedang mengalami penguatan menyusul ekspektasi kenaikan suku bunga AS (Fed rate)," paparnya.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia hari ini, rupiah
berada pada 11.708, lebih baik dibanding sebelumnya 11.715 per dolar AS.
Rupiah menguat lagi ke 11.670 per dolar AS
Rabu, 27 Agustus 2014 17:41 WIB