Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Internet.org menyebutkan bahwa lebih dari 85
persen penduduk dunia tinggal di tempat atau wilayah yang berada dalam
cakupan seluler, namun hanya 30 persennya yang mengakses
Internet.
Hal
itu menunjukkan bahwa bagi kebanyakan orang, hal yang menghambat
konektivitas (atau keterhubungan dengan jaringan internet) bukanlah
karena tidak adanya sinyal di tempat mereka, tapi karena tidak
terjangkaunya biaya untuk membeli layanan data.
Untuk membantu mengatasi hal itu, Facebook menyelenggarakan lokakarya bagi pembuat aplikasi Internet.org.
Bersama Ericsson dan XL Axiata, Facebook bekerja dengan para pembuat apilkasi agar aplikasi yang dibuat lebih efisien.
"Kami yakin bahwa cakupan aplikasi merupakan hal penting dan yang terlihat dalam menggunakan aplikasi Facebook pada network-wide statistic
terbukti menjadi cara yang inovatif dan efisien untuk mendeteksi dan
memberikan kesempatan dalam mengoptimalkan jaringan telekomunikais dan
aplikasi," kata Hasnul Suhaimi, Chief Executive Officer XL Axiata.
Selain
membuat aplikasi yang menggunakan data lebih sedikit, internet.org juga
mengaku membutuhkan infrstruktur yang lebih efisien untuk masyarakat
yang berada di tempat-tempat dengan bandwidth yang rendah.
Internet.org
adalah kemitraan global antara perusahaan di bidang teknologi, lembaga
nirlaba, komunitas lokal, dan ahli yang bekerja sama menghadirkan
internet bagi dua per tiga populasi dunia yang belum mengakses Internet.
Chris
Daniels, Vice Presiden Internet.org, Facebook berkata,"Sebagai bagian
dari upaya internet.org untuk menghubungkan dua pertiga penduduk dunia
yang belum memiliki koneksi internet, Facebook berkomitmen untuk bekerja
dengan para mitra mengembangkan piranti inovasi dan berbagai
keberhasilannya ke seluruh industri."
Hanya 30 persen penduduk dunia mengakses Internet
Senin, 13 Oktober 2014 21:00 WIB