Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Rabu sore, menguat 11 poin menjadi Rp11.990 dibandingkan
posisi sebelumnya Rp12.001 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta,
Rabu mengatakan bahwa indeks dolar AS kembali melemah terhadap rupiah
meski dalam kisaran yang sempit menjelang pengumuman data inflasi
Amerika Serikat.
"Para investor mulai mengesampingkan potensi kenaikan suku bunga
lebih cepat dari ekspektasi oleh Federal Reserve akibat melambatnya
perekonomian global," katanya.
Ia menambahkan bahwa data inflasi menjadi salah satu acuan bagi the
Fed untuk menaikkan suku bunga AS, diperkirakan inflasi AS stagnan.
Bank sentral AS menetapkan target inflasi tahunan 2 persen, dan saat ini
masih 1,7 persen.
Sementara itu, Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova
mengatakan bahwa sentimen domestik kembali menopang indeks BEI berada
dalam area positif. Sentimen dari dalam negeri terkait susunan kabinet
yang kredibel menjadi sentimen positif bagi mata uang rupiah di pasar
domestik.
Kendati demikian, menurut dia, penguatan rupiah masih cenderung
terbatas dikarenakan sebagian pelaku pasar uang juga cenderung mengambil
posisi wait and see menanti hasil nyata dari susunan kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu (22/10)
tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.026 dibandingkan
posisi sebelumnya di posisi Rp11.993 per dolar AS.
Rupiah Rabu sore menguat menjadi Rp11.990
Rabu, 22 Oktober 2014 18:11 WIB