Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sosok
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra merupakan
sosok yang komplit sehingga wajar bila pemikirannya dikompilasikan dalam
bentuk ensiklopedia.
"(Yusril) pemikir, berpengalaman di birokrat, dan menjadi dai juga
tetap dijalani. Karena itulah maka beliau termasuk komplit," kata Wapres
saat menghadiri Syukuran 60 Tahun dan Peluncuran Ensiklopedi Pemikiran
Yusril Ihza Mahendra di Jakarta, Sabtu.
Wapres juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-60 kepada Yusril yang
dilahirkan di kota Manggar, Provinsi Bangka Belitung, 5 Februari 1956.
Jusuf Kalla mengemukakan biasanya bagi seorang pejabat negara, usia
60 tahun merupakan akhir bagi pengabdian tetapi Yusril tetap meneruskan
kiprahnya sebagai seorang pengacara.
Wapres menyatakan, Yusril merupakan pakar dalam ahli ketatanegaraan
yang sangat dikenal saat bangsa Indonesia mengalami reformasi.
Yusril, ujar JK, juga berkontribusi agar transisi kepemimpinan dari
Soeharto ke Habibie dapat berlangsung secara damai namun tetap
konstitusional.
Kalla juga mengatakan, pada masa ini terkadang banyak politisi yang
ketinggalan zaman karena terlalu pragmatis, padahal masih dibutuhkan
sosok seperti Yusril yang dinilai sebagai salah satu politisi
idealistik.
Wapres juga mengagumi pandangan Yusril yang memikirkan tentang
bagaimana Islam ke depan dan tidak selalu menatap ke masa lalu.
JK juga menyelipkan beberapa gurauan seperti bagaimana saat era
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dia lebih dahulu dipecat daripada
Yusril.
"Sebagai birokrat di era Gus Dur, saya duluan dipecat. Saya 6 bulan
dipecat, Yusril bertahan satu tahun, akhirnya dipecat juga," katanya
yang disambut tawa peserta acara.
Sementara itu, Ketua Umum Partai PBB Yusril Ihza Mahendra
mengatakan, Bangsa Indonesia perlu mereformasi tatanan kenegaraan yang
ada saat ini untuk benar-benar mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
elemen masyarakat di Republik Indonesia.
"Langkah pertama adalah mereformasi tatanan negara agar lebih
efektif dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,"
kata Yusril.
Menurut dia, kerja yang dilakukan berbagai pihak terkait saat ini
seharusnya tidak hanya bekerja tetapi kerja keras harus dilandasi
pemikiran yang jelas dalam mengatasi persoalan dan fokus pada pemecahan
masalah bangsa agar dapat melangkah ke depan.
Yusril mengingatkan saat ini Indonesia masih hidup sebagai bangsa
yang miskin dan tertinggal dari bangsa lain serta menjadi tantangan masa
depan.
Wapres: Yusril Ihza Mahendra adalah sosok komplit
Sabtu, 6 Februari 2016 22:39 WIB