Yogyakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi
mengatakan akan terus mengupayakan untuk secepatnya pemulangan 177 calon
haji asal Indonesia yang ditahan di Filipina karena menggunakan paspor
palsu untuk naik haji.
"Kami upayakan saudara kita itu bisa
kembali ke Indonesia dalam waktu secepatnya," kata Menteri Retno seusai
membuka Dialog Indonesia-Australia III di Yogyakarta, Selasa.
Menurut
Retno, berdasarkan informasi dari perwakilan otoritas Indonesia yang
berada di Manila, Filipina pendalaman informasi terhadap 177 WNI masih
dilakukan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila.
"Sampai tadi malam teman yang ada di Filipina melaporkan bahwa pendalaman informasi masih dilakukan," kata dia.
Oleh sebab itu, meski prinsip percepatan pemulangan terus
dilakukan, waktu pemulangan belum dapat dipastikan karena tetap
bergantung cepat atau tidaknya proses pendalaman informasi itu.
Menurut dia, Kemlu terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait,
seperti Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan HAM, dan Polri untuk
menyelesaikan persoalan tersebut.
"Semuanya bergantung kapan selesainya kita melakukan pendalaman informasi," kata dia.
Sementara itu, ia mengatakan hingga saat ini pemerintah Indonesia
terus berupaya memastikan kondisi 177 WNI dalam keadaan baik dengan
memenuhi berbagai kebutuhan logistik yang diperlukan termasuk
obat-obatan. Keseluruhan WNI kini telah berada di KBRI Manila.
"Tim dari Jakarta sudah kami turunkan untuk menyalurkan berbagai bantuan logistik yang diperlukan WNI di sana," kata Retno.
Ke-177 WNI tersebut ditahan di Bandara Manila, Filipina, pada 21
Agustus lalu setelah pihak imigrasi Filipina menemukan bahwa visa yang
mereka gunakan palsu.
Keberangkatan ke-177 WNI tersebut menggunakan kuota haji Filipina
yang diatur tujuh agensi, yakni PT Taskiah, PT Aulad Amin, PT Aulad Amin
Tours Makassar, Travel Shafwa Makassar, Travel Hade El Barde, KBIH
Arafah, KBIH Arafah Pandaan.
Menlu upayakan pemulangan 177 calon haji secepatnya
Selasa, 30 Agustus 2016 19:04 WIB