Depok (ANTARA GORONTALO) - Ketua Indonesia Security Incident Response Team on
Internet Infrastructure (ID-SIRTII/Lembaga Keamanan Internet Indonesia)
Rudi Lumanto menyatakan pembentukan Badan Siber Nasional (BSN) perlu
direalisasikan.
"SDM kita banyak yang handal dalam bidang IT, untuk itu perlu
dikoordinasi untuk menangani berbagai permasalahan dalam siber yang
sering muncul," kata Rudi di sela-sela White Hat Seminar Series
bertajuk Everybody Can Hack di Depok, Jawa Barat, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa saat ini banyak kasus baru yang muncul di dunia
siber sehingga perlu kebijakan yang tepat untuk menanggulanginya.
Ada lima aspek yang perlu diperhatikan dalam pembentukan BSN, kata
Rudi yaitu kerangka hukum, struktur kelembagaan, capacity building,
kerja sama internasional, dan measurement atau pengukuran.
Aspek hukum, yaitu dasar penyempurnaan terhadap Undang-undang
36/1999 tentang Telekomunikasi, UU 11/2008 tentang Informasi Transaksi
Elektronik, dan UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Aspek capacity building, lanjut Rudi, adalah memperhitungkan
persoalan keahlian sumber daya manusia (SDM) yang berhubungan dengan
edukasi.
Selanjutnya kerja sama internasional dengan memperhatikan sisi
resilience alias elastisitas keamanan di samping sisi defense
(pertahanan). Dan aspek measurement alias pengukuran. Di mana apa yang
telah dikukuhkan kemudian dielaborasi menjadi standar untuk peningkatan
skala.
Dikatakannya pula bahwa adanya serangan Ransomware Wannacry dan
serangan-serangan lainnya bisa dijadikan pengalaman bagaimana rentannya
keamanan di wilayah siber.
"Perlu penanganan yang komprehensif untuk memulihkan kembali dari serangan siber," ujarnya.
Rudi mengatakan pula, negara-negara lain sudah ada yang membentuk
lembaga siber dan Indonesia bisa belajar dari mereka bagaimana menangani
permasalahan di siber yang muncul.
Ia menilai masyarakat perlu diberikan edukasi tentang serangan di
dunia siber, seperti serangan Ransomware WannaCry yang menghebohkan
dunia. Akibat serangan ini puluhan rumah sakit, perusahaan, dan
pemerintah daerah mengalami kendala.
"Serangan terhadap individu pengguna internet juga perlu diwaspadai, jadi perlu tingkatkan kesadaran individu," ujarnya.
Ia menyarankan agar masyarakat hati-hati kalau bermain internet
jangan klik sembarangan jika memang tak diperlukan. Intinya kalau tak
akses maka terhindar dari risiko.
Lebih lanjut Rudi mengatakan, edukasi yang perlu dilakukan tentang
dunia siber dan penanganannya seperti dengan melakukan seminar yang
dilaksanakan ini, yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
keamanan informasi dengan cara memberikan wawasan dan pengetahuan kepada
masyarakat umum dan kalangan kampus/sekolah tentang hacking dan seluk
beluknya.
Selain itu kata Rudi lagi, memberikan informasi terkini tentang dunia
hacking dan keamanan informasi, termasuk keberadaan white hat hacker,
mengembangkan jejaring komunitas keamanan informasi antara perguruan
tinggi.
Selain itu juga sekolah menengah umum, pemerintah, dan pemangku
kepentingan, dan memperkenalkan idNSA sebagai Perhimpunan Keamanan
Jaringan Indonesia.
Pembentukan Badan Siber Nasional perlu direalisasikan
Minggu, 21 Mei 2017 13:42 WIB