Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan
(PPP), Muhammad Romahurmuziy, menyampaikan pesan yakni mengimbau bangsa
Indonesia untuk memanfaatkan momentum Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah
untuk berintrospeksi diri.
"Marilah kita menilai secara jernih apa yang salah dari cara
berpikir kita, dari cara kita berkomunikasi, dan dari tindakan
sehari-hari, baik dalam kapasitas sebagai insan biasa maupun sebagai
pemimpin," kata Romahurmuziy melalui pernyataan tertulis, di Jakarta,
Minggu.
Menurut Romahurmuziy, yang akrab disapa Romy, pemimpin yang dia
maksud itu meliputi pemimpin negara, pemimpin politik, pemimpin
masyarakat, pemimpin instansi, pemimpin apa saja, dan termasuk, pemimpin
keluarga.
Bila sekecap kata kotor dan menyakitkan saja pernah terucap, bila
setitik nila saja pernah tertulis, bila sekejap saja kita pernah tak
adil, bila sejumput saja kita pernah menzhalimi orang, kata dia,
pantaslah hari ini kita meminta maaf.
"Jika karena yang demikian meruyak ujaran kebencian di media sosial
dan media konvensional, pantaslah hari ini kita melawan diri kita yang
demikian. Seraya membentengi dari nafsu yang senantiasa mengajak kita
kembali pada amarah," katanya.
Romy juga mengimbau bangsa Indonesia untuk bersama-sama mengakhiri
nafsu amarah, mengakhiri saling menghiujat dan menfitnah, mengakhiri
silang pendapat dengan islah.
"Mari, rajut kembali silaturrahmi, jalin kembali persaudaraan insani, lakukan segera rekonsiliasi," katanya.
Romy juga mengingat mengajak umat Islam agar memanfaatkan momentum
Hari Raya Idul Fitri ini untuk islah, dengan mengutip ayat Al Quran
surat Al Hujrat ayat 9 yang artinya:
"Apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka
damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat
zhalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang
berbuat zhalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah.
Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka
damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh,
Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil".
Romy mengingatkan, setiap insan bangsa Indonesia untuk saling
introspeksi dan melihat kesalahan di dalam diri masinh-masing.
"Jika tanpa melihat kesalahan ke dalam diri, sulit bagi bangsa ini untuk maju," katanya.
Menurut Romy, tatkala bangsa lain sibuk merancang angkasa masa
depan, bangsa Indonesia msih sibuk bergulat dengan perdebatan soal
bagaimana memposisikan agama di panggung penyelenggaraan negara.
Romy juga mengingatkan, dalam setiap konflik internal sebuah bangsa, selalu saja ada bangsa lain yang memetik keuntungan.
Ketua umum DPP PPP imbau akhiri silang sengketa
Minggu, 25 Juni 2017 10:09 WIB