Dubai (ANTARA GORONTALO) - Parlemen Iran memberikan persetujuan awal kepada
sebuah RUU kenaikan anggaran program peluru kendali dan pasukan elite
Pengawal Revolusi yang merupakan langkah balasan atas sanksi baru yang
dikenakan Amerika Serikat.
Para wakil rakyat dengan suara mutlak
menyetujui outline RUU untuk "mengimbangi aksi teroris dan petualang
Amerika", lapor televisi negara IRIB seperti dikutip Reuters.
Tindakan
ini ditempuh sebagai balasan terhadap legislasi yang diloloskan Kongres
AS dan ditandatangani Presiden Donald Trump awal Agustus silam untuk
menerapkan sanksi baru terhadap Iran atas program peluru kendalinya.
Iran
membantah program peluru kendalinya melanggar resolusi PBB yang
mendukung kesepakatan nuklir Iran pada 2015 dengan negara besar dan
menyeru Iran untuk tidak mengembangkan peluru kendali balistik yang
dirancang bisa dimuati hulu ledak nuklir. Teheran menyatakan tidak
sedang merancang peluru kendali sejenis itu.
Rencana Iran itu
membuat pemerintah dan militer Iran menjabarkan strateginya dalam
melawan pelanggaran HAM yang dilakukan AS di seluruh dunia dan mendukung
lembaga-lembaga dan individu-individu AS yang terkena sanksi Iran.
RUU
juga merancang alokasi anggaran masing-masing 260 juta dolar AS untuk
program peluru kendali balistik Iran dan Pasukan Kudus yang merupakan
sayap internasional Korps Pengawal Revolusi Iran yang sudah digelarkan
di medan tempur Irak dan Suriah.
Wakil Menteri Luar Negeri Abbas
Araqchi berkata kepada parlemen bahwa pemerintah mendukung RUU yang
disebutnya dirancang sebijaksana mungkin sehingga tidak melanggar
kesepakatan nuklir dan menjadi alasan pihak lain.
RUU ini kini
tengah memasuki voting kedua sebelum diserahkan kepada badan alim ulama
untuk persetujuan final dan akhirnya menjadi undang-undang, demikian
Reuters.
Balas sanksi AS, Iran naikkan anggaran program rudal
Minggu, 13 Agustus 2017 23:00 WIB