Bangkok (ANTARA GORONTALO) - Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand
meminta warganya untuk tidak panik menanggapi laporan-laporan tentang
penyakit virus Ebola karena risikonya rendah di Thailand.
Dalam menanggapi laporan bahwa Korps Perdamaian AS menarik ratusan
relawan dari Guinea, Liberia dan Sierra Leone karena kekhawatiran
tentang wabah penyakit itu di Afrika Barat, Kementerian Kesehatan
Masyarakat Thailand menyatakan, bahwa risiko epidemi itu di Thailand
sangat kecil dan Thailand tidak perlu panik.
Meski demikian, Biro Pelayanan Epidemiologi melakukan pengawasan
terkait penyakit itu dan mengikuti saran dari Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO).
Rumah sakit-rumah sakit telah diperintahkan untuk siaga dan
Departemen Ilmu Kedokteran siap melakukan uji laboratorium untuk
penyakit ini, demikian laporan TNA.
MERS-CoV
Saat ini Departemen Kesehatan Masyarakat melakukan latihan untuk
mengobati penumpang pesawat udara dengan sindroma pernapasan
coronavirus Timur Tengah.
Kementerian itu mencatat terdapat 853 pasien MERS-CoV di 21 negara
dan 330 di antaranya meninggal. Mayoritas adalah orang-orang Timur
Tengah dan para peziarah. Tidak ada pasien MERS-CoV telah ditemukan di
Thailand.
Kementerian terus melakukan pengawasan dan menyiapkan pelayanan
kesehatan khusus bagi Muslim Thailand yang akan menunaikan ibadah haji
ke Mekkah pada September.
Warga Thailand diminta tidak panik terkait wabah Ebola di Afrika
Kamis, 31 Juli 2014 21:50 WIB