Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mendukung pengembangan seni teater oleh Komunitas Teater Peneti usai menghadiri dan menjadi lakon pada pelatihan dasar di Pentadio Resort, Kabupaten Gorontalo.

"Teater Peneti tidak boleh mati, manusianya boleh berubah tetapi prosesnya harus tetap jalan," ujar dia di Gorontalo, Senin.

Mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tersebut, berharap Komunitas Teater Peneti terus dihidupakan, karena aktivitas mereka dalam seni bisa menciptakan kebahagiaan dan pengolahan emosi.

Menurut dia, selain ilmu pengetahuan dan agama, masyarakat juga perlu disentuh dengan kesenian agar dapat mencipatakan kebahagiaan yang berdampak positif bagi pengolahan emosi.

"Semenjak saya menjadi bupati, saya menerapkan tiga pilar untuk membangun daerah, yaitu ilmu pengetahuan, agama, dan budaya yang di dalamnya termasuk seni pertunjukan. Seni bisa menciptakan kebahagiaan tersendiri kepada masyarakat dan jika masyarakat bahagia, dapat dipastikan perkembangan Kabupaten Gorontalo bisa meningkat." ungkapnya.

Pembina Teater Peneti, Zulkifli, mengatakan saat di atas panggung, bupati terlihat menikmati perannya dan berani beradu peran dengan aktor lainnya, meski tanpa latihan sebelumnya.

"Tadi saya lihat Pak Nelson begitu menikmati perannya sebagai kakak tertua. Pentas tadi berlangsung spontan, dan meski tanpa latihan, pementasan tadi berlangsung sukses. Itu karena materi yang mereka bawakan sudah tertanam di pikiran para aktor, termasuk Pak Bupati," katanya.

Cerita yang diperankan oleh bupati dan aktor lainnya tentang "kerinduan". Kerinduan tentang kebersamaan mereka dahulu saat membangun Teater Peneti bersama Bupati Nelson Pomalingo yang saat itu sebagai Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020