Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto mengatakan pada bulan Februari 2020, Gorontalo mengalami inflasi sebesar 0,32 persen (mtm), meningkat dibanding bulan Januari 2020 sebesar 0,03 persen (mtm).

"Dengan perkembangan tersebut, Indeks Harga Konsumen (IHK) Gorontalo tercatat inflasi sebesar 0,35 persen (ytd), dan masih di dalam sasaran tahun 2020 sebesar 3,0+1 persen," ujarnya di Gorontalo, Kamis. 

Ia menjelaskan, inflasi Volatile Food bulan Februari 2020 didorong oleh meningkatnya tekanan inflasi bawang merah dan bawang putih, disebabkan oleh tartahannya impor bawang putih secara nasional akibat tertahannya penerbitan Surat Perizinan Impor (SPI) oleh Kementerian Dalam Negeri. 

"Terjadinya peningkatan tekanan inflasi inti pada Februari 2020 didorong oleh ongkos jahit yang meningkat, didorong oleh masuknya bulan pernikahan sehingga meningkatkan permintaan masyarakat terhadap jasa jahit pakaian," ucap Budi. 

Sedangkan peningkatan tekanan inflasi 'administered price' didorong oleh peningkatan tarif kendaraan roda 4 daring, yang kemudian tertahan oleh deflasi bensin yang disebabkan penurunan harga BBM non-subsidi seperti pertalite dan pertamax.

"Pertumbuhan ekonomi Gorontalo tahun 2020 dalam fase pemulihan. Memasuki tahun 2020, ekonomi Gorontalo diperkirakan akan memasuki fase pemulihan," ungkapnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020