Status Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) hingga saat ini masih waspada (level II) walaupun terjadi peningkatan aktivitas vulkanik gunung berapi itu.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon Farid Ruskanda Bina di Tomohon, Kamis, mengatakan ada beberapa rekomendasi yang harus diperhatikan warga sekitar kawah gunung tersebut.

"Masyarakat dan wisatawan diharapkan tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 1.5 kilometer dari Kawah Tompaluan," ujar dia.

Apabila terjadi letusan dan hujan abu vulkanik, kata dia, masyarakat diimbau tetap berada di dalam rumah dan apabila berada di luar rumah disarankan menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata.

Masyarakat juga diharapkan mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang airnya berhulu di kawasan puncak Gunung Lokon, terutama saat turun hujan.

Farid menambahkan data periode pengamatan pada Rabu (15/4) pukul 00.00-24.00 Wita, terekam gempa embusan 22 kali dengan amplitudo 6-44 mm dan durasi 18-100 detik.

Gempa Tornillo dua kali dengan amplitudo 38-43 mm dan durasi 29-100 detik, gempa tektonik jauh dua kali dengan amplitudo 4-28 mm, sedangkan S-P tidak terbaca, dengan durasi 62-200 detik.

Gempa vulkanik dangkal 36 kali dengan amplitudo 3-22 mm, durasi 4-18 detik, gempa vulkanik dalam empat kali dengan amplitudo 21-40 mm, S-P 0.3-1 detik, dan durasi 16-22 detik.

"Secara visual gunung tampak jelas hingga berkabut, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 25-50 meter di atas puncak kawah," kata dia.
 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020