Kepala BPOM Gorontalo Yudi Noviandi, Sabtu, mengatakan hasil pengujian spesimen swab COVID-19 yang dilakukan di laboratorium BPOM dapat diketahui paling lambat 24 jam kemudian.
"Kami menggunakan prosedur yang sama dengan Litbangkes, untuk validitas hasil kami jamin," katanya di Gorontalo.
Pada hari pertama yakni 23 April 2020, BPOM menerima 31 spesimen yang direkomendasikan Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Gorontalo dan hasilnya terdapat dua orang yang positif.
Pada hari kedua, spesimen yang diterima sebanyak 12 dan akan segera dikerjakan oleh para tenaga penguji.
Ia berharap tenaga penguji PCR di Gorontalo akan bertambah, mengingat saat ini pihaknya hanya mengandalkan satu orang ahli dan tiga tenaga pendukung.
"Seiring dengan bertambahnya kasus, maka makin banyak juga sampel yang kami uji. Untuk itu perlu ada tenaga tambahan," ungkapnya.
Yudi juga berharap seluruh pihak dapat bekerja sama dengan baik, dalam menekan penyebaran virus tersebut.
"Alat uji yang kami gunakan sekarang tidak terlalu sering kami pakai, tetapi sekarang beroperasi 24 jam. Jadi bisa dibayangkan betapa tinggi jam terbang, sehingga perlu waktu istirahat baik untuk penguji maupun alatnya," tambahnya.
Laboratorium pemeriksaan PCR merupakan kerja sama Balai POM Gorontalo dengan pemerintah Provinsi Gorontalo untuk percepatan penanganan COVID-19.
Kerja sama uji swab mandiri yang ditandatangani Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Kepala Badan POM Penny K. Lukito itu, merupakan yang pertama kalinya di Indonesia.
Dengan kerja sama tersebut, Gorontalo tidak lagi mengirimkan spesimen swab ke Litbangkes Makassar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Kami menggunakan prosedur yang sama dengan Litbangkes, untuk validitas hasil kami jamin," katanya di Gorontalo.
Pada hari pertama yakni 23 April 2020, BPOM menerima 31 spesimen yang direkomendasikan Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Gorontalo dan hasilnya terdapat dua orang yang positif.
Pada hari kedua, spesimen yang diterima sebanyak 12 dan akan segera dikerjakan oleh para tenaga penguji.
Ia berharap tenaga penguji PCR di Gorontalo akan bertambah, mengingat saat ini pihaknya hanya mengandalkan satu orang ahli dan tiga tenaga pendukung.
"Seiring dengan bertambahnya kasus, maka makin banyak juga sampel yang kami uji. Untuk itu perlu ada tenaga tambahan," ungkapnya.
Yudi juga berharap seluruh pihak dapat bekerja sama dengan baik, dalam menekan penyebaran virus tersebut.
"Alat uji yang kami gunakan sekarang tidak terlalu sering kami pakai, tetapi sekarang beroperasi 24 jam. Jadi bisa dibayangkan betapa tinggi jam terbang, sehingga perlu waktu istirahat baik untuk penguji maupun alatnya," tambahnya.
Laboratorium pemeriksaan PCR merupakan kerja sama Balai POM Gorontalo dengan pemerintah Provinsi Gorontalo untuk percepatan penanganan COVID-19.
Kerja sama uji swab mandiri yang ditandatangani Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Kepala Badan POM Penny K. Lukito itu, merupakan yang pertama kalinya di Indonesia.
Dengan kerja sama tersebut, Gorontalo tidak lagi mengirimkan spesimen swab ke Litbangkes Makassar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020