Kota Gorontalo (ANTARA) - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo meningkatkan pengawasan makanan dan takjil pada pekan terakhir bulan Ramadhan 1445 Hijriah di daerah itu.
Koordinator Kelompok Substansi Infokom BPOM Gorontalo Muindar di Gorontalo, Selasa, mengatakan hingga saat ini pihaknya sudah melakukan 14 kali uji sampel makanan dan takjil di satu kota dan lima kabupaten di Provinsi Gorontalo itu.
"Pada bulan Ramadhan ini dari sejak minggu pertama kita melakukan yang namanya intensifikasi pengawasan pangan, baik itu takjil maupun pemeriksaan terkait sarana dan prasarana distribusi pangan," ucap dia.
Ia menjelaskan pengawasan pangan tersebut dilakukan di pusat penjualan takjil di Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo Utara, dan Kabupaten Pohuwato.
"Alhamdulillah untuk takjil sampai dengan hari ini kami belum menemukan penggunaan bahan berbahaya yang biasa disalahgunakan pada pangan, baik itu yang biasa digunakan untuk pengawet dan pewarna," kata dia.
Pemeriksaan sampel kandungan makanan dan takjil dilakukan dengan menggunakan mobil laboratorium keliling. Hal itu untuk memastikan takjil yang dikonsumsi masyarakat aman dari zat berbahaya dan selalu higienis.
Bahan berbahaya yang dilarang terkandung dalam makanan dan minuman, berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi, seperti boraks, formalin dan pewarna rhodamine B yang dapat menimbulkan sel kanker pada manusia.
Pada kegiatan itu juga, BPOM Gorontalo membagikan brosur dan memberikan edukasi kepada penjual terkait dengan bahan bahan berbahaya yang biasa disalahgunakan pada pangan.
"Jadi alhamdulillah, dulu pada awal awal kita BPOM di Gorontalo ini masih ada beberapa yang kita temukan penggunaan bahan berbahaya, tapi seiring melakukan pengawasan dan edukasi, penggunaannya ini sudah jauh menurun, bahkan tahun ini kita belum menemukan penggunaan bahan berbahaya," kata dia.
BPOM Gorontalo tingkatkan pengawasan makanan dan takjil
Rabu, 3 April 2024 2:40 WIB