Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Setiap tahun luas areal persawahan di Kotamadya Gorontalo makin berkurang karena digunakan untuk membangun sarana dan prasarana, kata Walikota Gorontalo, Marten Taha di Gorontalo, Senin.

"Memang tiap tahun luas areal sawah di Kota Gorontalo makin berkurang, sebab dirubah menjadi pembangunan, baik bangunan untuk rumah pribadi maupun investor," katanya.

Dijelaskannya, saat ini luas areal persawahan milik petani di Kota Gorontalo hanya sekitar 800 hektar lebih dan dari jumlah itu, sekitar 20 hektar akan dijadikan bangunan dan izinnya sedang dalam proses.

Marten mengatakan, pemerintah Kota Gorontalo tidak bisa mencegah lagi adanya pembangunan yang merambah areal persawahan milik petani, sebab banyak investor maupun pengusaha lokal yang ingin berinvestasi di daerah ini.

Dia mengungakapkan, makin minimnya areal persawahan tersebut sudah dilaporkan ke Pemerintah Pusat, tentunya dengan kondisi dan kenyataan yang ada dan pemerintah pusat mengerti itu persoalan tersebut, bahkan telah merekomendasikan untuk mengizinkan bangunan di areal persawahan.

"Pemerintah pusat sudah memberikan semacam rekomendasi untuk mengizinkan pembangunan di daerah ini yang merambah areal persawahan," kata Marten.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Gorontalo menyebutkan bahwa sawah yang diolah pada 2013 masih mencapai 916 hektar, tegalan/kebun seluas 224 hektar, pekarangan/tanah bangunan dan halaman sekitar 2.511 hektar, pengembalaan/padang rumput 878 hektar, kolam/tebat/empang seluas 19 hektar.

Lahan kering ynag sementara tidak dimanfaatkan 8 hektar, tanaman kayu-kayuan seluas 471 hektar, hutan negara 2.876 hektar, serta areal lainnya sekitar 259 hektar.

Sejumlah warga minta kepada pemerintah Kota Gorontalo agar tetap membatasi izin pada investor maupun perorangan ataupun pibadi, untuk membangun di areal persawahan.

Hal itu agar kebutuhan beras di daerah ini tidak banyak tergantung dari daerah lainnya.


Pewarta: M.Fachry Said

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015