Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - DPRD Kabupaten Gorontalo mendesak pemerintah kabupaten (pemkab) setempat, segera melakukan penanggulangan banjir.
Anggota Komisi I DPRD, Umar Karim, Rabu, mengatakan, banjir akan menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, jika tidak ditanggulangi dengan tindakan antisipatif secara cepat dan tepat.
Hujan dalam beberapa jam saja langsung menyebabkan beberapa wilayah di daerah ini terendam, seperti di Kecamatan Limboto Barat yang telah menjadi langganan banjir.
Umar mengatakan, banjir tidak akan tertangani dengan bantuan makanan cepat saji atau mie instan saja, namun harus ada upaya konstruktif dari pemkab untuk memperbaiki infrastruktur dari hulu ke hilir.
Diantaranya, merevitalisasi daerah aliran sungai, membangun tanggul pengaman yang tahan terhadap luapan air, serta melakukan gerakan penghijauan secara massal dan intensif di wilayah hutan yang semakin kritis.
Beberapa upaya penanggulangan banjir diakui DPRD ungkap Umar, telah dilakukan pemkab namun masih harus dimaksimalkan lagi agar tidak mengancam stabilitas ekonomi daerah.
Mengingat banjir yang merendam enam kecamatan, yaitu Limboto, Limboto Barat, Tabongo, Telaga Jaya, Tilango, dan Tibawa pada Selasa (14/5), menyebabkan beberapa fasilitas publik dan pusat perdagangan, areal pertanian serta gedung sekolah ikut terendam.
Bahkan wilayah Kelurahan Tenilo dan Bolihuangga, Desa Haya-haya, Pone, Kecamatan Limboto Barat, terendam banjir mencapai ketinggian lebih dari satu meter.
DPRD meminta pemkab segera mengajukan usulan bantuan bencana, maupun memaksimalkan anggaran APBD untuk merenkonstruksi wilayah rawan banjir di daerah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013
Anggota Komisi I DPRD, Umar Karim, Rabu, mengatakan, banjir akan menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, jika tidak ditanggulangi dengan tindakan antisipatif secara cepat dan tepat.
Hujan dalam beberapa jam saja langsung menyebabkan beberapa wilayah di daerah ini terendam, seperti di Kecamatan Limboto Barat yang telah menjadi langganan banjir.
Umar mengatakan, banjir tidak akan tertangani dengan bantuan makanan cepat saji atau mie instan saja, namun harus ada upaya konstruktif dari pemkab untuk memperbaiki infrastruktur dari hulu ke hilir.
Diantaranya, merevitalisasi daerah aliran sungai, membangun tanggul pengaman yang tahan terhadap luapan air, serta melakukan gerakan penghijauan secara massal dan intensif di wilayah hutan yang semakin kritis.
Beberapa upaya penanggulangan banjir diakui DPRD ungkap Umar, telah dilakukan pemkab namun masih harus dimaksimalkan lagi agar tidak mengancam stabilitas ekonomi daerah.
Mengingat banjir yang merendam enam kecamatan, yaitu Limboto, Limboto Barat, Tabongo, Telaga Jaya, Tilango, dan Tibawa pada Selasa (14/5), menyebabkan beberapa fasilitas publik dan pusat perdagangan, areal pertanian serta gedung sekolah ikut terendam.
Bahkan wilayah Kelurahan Tenilo dan Bolihuangga, Desa Haya-haya, Pone, Kecamatan Limboto Barat, terendam banjir mencapai ketinggian lebih dari satu meter.
DPRD meminta pemkab segera mengajukan usulan bantuan bencana, maupun memaksimalkan anggaran APBD untuk merenkonstruksi wilayah rawan banjir di daerah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013