Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menantang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di daerah itu, untuk mengawal pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemprov tahun 2015.

"Saya senang jika mahasiswa kritis. Saya tidak alergi kritik, itu justru bagus untuk mengoreksi pemerintah. Tapi tolong caranya harus elegan. Daripada teriak teriak di jalan, coba ayo dalam forum ini bahas dan kawal penggunaan APBD kita," terang Rusli saat membuka Temu BEM se-Gorontalo yang digelar di Auditorium Universitas Gorontalo, Kamis.

Ia menilai mahasiswa sebagai agen perubahan dan kontrol sosial, bisa menghasilkan ide dan saran konstruktif dalam transparansi dan efektivitas penggunaan anggaran untuk kepentingan rakyat.

Peran serta mahasiswa sangat penting sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam hal transparansi pengelolaan keuangan daerah.

Menurutnya, dengan sistem pengelolaan keuangan secara online semua masyarakat bisa mengakses peruntukkan anggaran pemerintah, ke mana dan bagaimana anggaran itu dibelanjakan.

"Setiap hari di koran, arus kas daerah juga kita umumkan. Berapa uang masuk, berapa uang keluar semua masyarakat bisa melihat. Bahkan saya kemarin minta Ibu Sekda agar alokasi APBD dipajang di setiap kantor kecamatan. Misalnya berapa anggaran kita ke Pohuwato, itu dipajang agar semua bisa lihat," tegasnya.

Selain alokasi dan penggunaan APBD, Rusli juga meminta mahasiswa untuk mengawasi penerapan empat program unggulan pemerintah yakni pendidikan gratis, kesehatan gratis, pembangunan infrastruktur dan peningkatan ekonomi masyarakat.

"Tadi Yowan (Presiden BEM UG) dengan semangat bilang kita kawal pemerintah. Saya setuju, ayo kawal betul, tapi mengawalnya harus solutif. Mumpung acara ini tiga hari, ayo lahir konsep-konsep, gagasan

dan ide terkait perbaikan empat program unggulan kami," imbuhnya.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015