Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Provinsi Gorontalo berada di peringkat lima percepatan implementasi upaya khusus (Upsus) bidang Pertanian yang dilaksanakan melalui dana APBN dan APBN-P, berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Pertanian hingga triwulan I 2015.
"Hasil evaluasi kami, Gorontalo berada pada peringkat lima terbaik dalam hal implementasi Upsus se-Indonesia. Senin depan kami akan menggelar Rakernas Pertanian di Banten sebagai daerah terbaik pertama," ungkap Kasubag Wilayah Biro Perencanaan Kementerian Pertanian Zainal Azmi, pada Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Pertanian tingkat Provinsi Gorontalo, Jumat.
Evaluasi implementasi Upsus tersebut tidak hanya terhadap realisasi anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah, tapi juga menyangkut capaian kegiatan serta capaian peningkatan luas tanam.
Dalam waktu dua bulan, Provinsi Gorontalo sudah berhasil merealisasikan anggaran pertanian sebesar Rp40 miliar bagi petani dalam bentuk perbaikan irigasi, penyediaan pupuk dan benih padi, benih jagung serta penambahan luas tanam.
Provinsi Gorontalo sendiri mendapatkan alokasi APBN dan ABPN-P lebih kurang Rp213 miliar.
Sementara itu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengemukakan, cepatnya capaian upaya khusus pertanian ini tidak terlepas dari komitmen Pemprov merealisasikan program pertanian di tingkat petani.
Kecuali Kabupaten Bone Bolango, empat kabupaten lain sudah menerima berbagai bantuan di bidang pertanian.
"Sekarang prosesnya lebih cepat dengan konsep penyaluran tepat waktu, tepat sasaran dan tepat jumlah. Jangan musim tanam sudah lewat baru benih dan pupuk dibagikan, itu tidak tepat," tukasnya.
Melalui upsus pertanian tahun 2015, Pemprov Gorontalo ditargetkan mampu menaikan produksi padi, jagung dan kedelai masing masing sebesar 346 ribu ton, 1 juta ton dan 5.300 ton.
Bila ditinjau dari segi alokasi anggaran, total APBN dan APBD meningkat menjadi Rp254 miliar, dibandingkan tahun 2012 yang hanya Rp30 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Hasil evaluasi kami, Gorontalo berada pada peringkat lima terbaik dalam hal implementasi Upsus se-Indonesia. Senin depan kami akan menggelar Rakernas Pertanian di Banten sebagai daerah terbaik pertama," ungkap Kasubag Wilayah Biro Perencanaan Kementerian Pertanian Zainal Azmi, pada Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Pertanian tingkat Provinsi Gorontalo, Jumat.
Evaluasi implementasi Upsus tersebut tidak hanya terhadap realisasi anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah, tapi juga menyangkut capaian kegiatan serta capaian peningkatan luas tanam.
Dalam waktu dua bulan, Provinsi Gorontalo sudah berhasil merealisasikan anggaran pertanian sebesar Rp40 miliar bagi petani dalam bentuk perbaikan irigasi, penyediaan pupuk dan benih padi, benih jagung serta penambahan luas tanam.
Provinsi Gorontalo sendiri mendapatkan alokasi APBN dan ABPN-P lebih kurang Rp213 miliar.
Sementara itu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengemukakan, cepatnya capaian upaya khusus pertanian ini tidak terlepas dari komitmen Pemprov merealisasikan program pertanian di tingkat petani.
Kecuali Kabupaten Bone Bolango, empat kabupaten lain sudah menerima berbagai bantuan di bidang pertanian.
"Sekarang prosesnya lebih cepat dengan konsep penyaluran tepat waktu, tepat sasaran dan tepat jumlah. Jangan musim tanam sudah lewat baru benih dan pupuk dibagikan, itu tidak tepat," tukasnya.
Melalui upsus pertanian tahun 2015, Pemprov Gorontalo ditargetkan mampu menaikan produksi padi, jagung dan kedelai masing masing sebesar 346 ribu ton, 1 juta ton dan 5.300 ton.
Bila ditinjau dari segi alokasi anggaran, total APBN dan APBD meningkat menjadi Rp254 miliar, dibandingkan tahun 2012 yang hanya Rp30 miliar.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015