Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Harga jual komoditi jagung dari petani di Gorontalo alami penurunan selang beberapa hari terakhir ini, salah satunya disebabkan hasil panen komoditi itu melimpah.

Sejumlah kelompok tani di Kabupaten Gorontalo ketika ditemui, Selasa, mengakui bahwa saat ini harga Jagung terus mengalami penurunan sementara hasil panen mengalami kenaikkan yang sangat signifikan, sehingga stok melimpah.

"Sebagian besar areal lahan kelompok tani yang ditanami jagung hasilnya mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan musim tanam lalu," kata Suleman Ali salah seorang ketua kelompok tani di Kabupaten Gorontalo, namun tidak memerinci secara detail berapa ton tiap hektar hasil panen.

Peningkatan hasil panen kali ini disebabkan curah hujan yang baik serta kualitas jagung yang ditanam merupakan varitas unggulan yang diberikan pemerintah Provinsi serta daerah secaa gratis.

Serta pupuk dan obat-obatan yang tersedia dan mudah diperoleh, baik jagung mulai ditanam maupun selama pemeliharaan sampai panen tiba.

"Selain memperoleh bibit jagung dan pupuk gratis dari pemerintah, kelompok tani juga tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh obat hama dan buah," kata Suleman.

Umar Suma, salah seorang ketua kelompok tani lainnya mengatakan, saat ini harga jagung di tingkat pengusaha penampung maupun di pasaran lokal Gorontalo terus mengalami penurunan.

Dia menjelaskan, untuk jagung basah yakni kadar air di atas 25 persen, dibeli oleh perusahaan pengumpul atau penampung hanya Rp1.700 hingga Rp1.800 per kg, sedangkan untuk jagung kering dengan kadar air 16 hingga 17 persen di hargai Rp2.400 hingga Rp2.500 per kg, padahal sebelumnya Rp2.750 hingga Rp3.000 per kg, sedangkan yang basah Rp2.500 per kg.

Dia mengatakan, kelompok tani merasa rugi dengan kondisi harga saat ini, sebab terkadang hasil penjualan jagung tidak seimbang dengan biaya operasional, terutama saat pemeliharaan sampai panen dan pengeringan.

"Kami terpaksa menjual jagung hasil panen, sebab jika disimpan akan mengalami kerusakan dan tentunya harganya anjlok dan tidak bisa dijual lagi kepada pengusaha pengumpul," kata Umar.

Dia menjelaskan, harga jagung di perkirakan akan terus mengalami penurunan sebab masih ada wilayah yang akan melaksanakan panen beberapa pekan ke depan, terutama di Kabupaten Bone Bolango, Boalemo, Pohuwato dan sebagian wilayah Kabupaten Gorontalo Utara.

Pewarta: M.F Said

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015