Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara mengapresiasi terobosan yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara luar jaringan (luring) di mana guru berkunjung ke rumah siswa.

"Konsep pelaksanaan KBM melalui penerapan luring cukup baik dan menjadi solusi di masa pandemi," ujar wakil ketua II DPRD Gorontalo, Hamzah Sidik di Gorontalo, Selasa.

Metode ini, katanya, sangat bagus dan cocok dengan kondisi daerah itu mengingat ada beberapa wilayah tertentu yang mengalami kesulitan mendapatkan jaringan internet.

Baik di beberapa desa yang ada di ibu kota kabupaten, maupun di desa-desa terpencil atau di perbatasan serta kepulauan.

Belum lagi tidak semua orang tua mampu membeli kuota internet dengan intensitas mingguan, termasuk tidak semua orang tua memiliki alat komunikasi untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam jaringan (daring).

Maka kata Hamzah, luring merupakan solusi dalam mengantisipasi kendala-kendala kegiatan belajar mengajar secara daring.

Luring pun, tambahnya, akan menjaga semangat siswa untuk belajar, sebab mereka akan menikmati lagi atmosfer kegiatan belajar mengajar, meski dilakukan di rumah baik mandiri maupun berkelompok, namun dihadiri guru kelas.

Anak pasti terus terbiasa bangun pagi, serta dapat mengakses pendidikan seperti di masa normal atau sebelum pandemi.

Hamzah mengatakan, meski terobosan ini tidak ada dalam keputusan Menteri Pendidikan, namun dipastikannya tidak melanggar Undang-undang (UU), serta tidak perlu didasari dengan Surat Keputusan (SK Bupati).

Sebab terobosan ini bersifat teknis dan dapat ditentukan oleh setiap satuan pendidikan dengan mencermati kondisi pelaksanaan pendidikan di daerah secara objektif, terkait langkah-langkah tepat yang perlu diambil.
 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020