Pemerintah Provinsi Gorontalo menyerahkan bantuan kepada korban banjir bandang di Desa Tolite, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, Rabu.
Bantuan secara simbolis diserahkan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim kepada Kepala Desa Tolite Usman Djamalu dan Camat Boliyohuto Isnawati Nurdji.
Bantuan dari BPBD berupa mi instan, beras, air mineral, minyak goreng, tikar, dan selimut.
“Pagi ini saya menyerahkan bantuan dari pemerintah provinsi untuk korban banjir di Desa Tolite ini. Kami berharap bisa sedikit membantu meringankan beban warga korban banjir,” kata Idris.
Banjir di Tolite merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian satu meter dan bahkan ada yang mencapai atap rumah warga pada Senin (3/8).
Air Sungai Paguyaman meluap setelah hujan beberapa hari terakhir, dengan kondisi tanggul yang belum selesai dibangun.
“Berdasarkan laporan, banjir ini disebabkan tanggul yang belum selesai dibangun oleh Balai Wilayah Sungai sepanjang 1,2 kilometer," katanya.
Kepala Desa Tolite Usman Djamalu menyebut banjir berdampak pada 274 kepala keluarga atau 873 jiwa.
Warga sempat mengungsi ke posko pengungsian di halaman rumah kepala desa, namun pada Rabu pagi sudah kembali ke rumah masing-masing.
“Ada sekitar enam kilometer desa kami yang terendam. Tingginya bervariasi tergantung ketinggian. Ada yang atap rumah dan ada juga setinggi dada orang dewasa,” katanya.
Pihaknya mengapresiasi bantuan yang diserahkan pemerintah provinsi maupun kabupaten kepada korban banjir di daerah itu.
Ia menilai bantuan apapun diharapkan di daerah itu, sedangkan warga setempat saat ini kesulitan air bersih untuk memasak, mandi, dan mencuci.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Bantuan secara simbolis diserahkan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim kepada Kepala Desa Tolite Usman Djamalu dan Camat Boliyohuto Isnawati Nurdji.
Bantuan dari BPBD berupa mi instan, beras, air mineral, minyak goreng, tikar, dan selimut.
“Pagi ini saya menyerahkan bantuan dari pemerintah provinsi untuk korban banjir di Desa Tolite ini. Kami berharap bisa sedikit membantu meringankan beban warga korban banjir,” kata Idris.
Banjir di Tolite merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian satu meter dan bahkan ada yang mencapai atap rumah warga pada Senin (3/8).
Air Sungai Paguyaman meluap setelah hujan beberapa hari terakhir, dengan kondisi tanggul yang belum selesai dibangun.
“Berdasarkan laporan, banjir ini disebabkan tanggul yang belum selesai dibangun oleh Balai Wilayah Sungai sepanjang 1,2 kilometer," katanya.
Kepala Desa Tolite Usman Djamalu menyebut banjir berdampak pada 274 kepala keluarga atau 873 jiwa.
Warga sempat mengungsi ke posko pengungsian di halaman rumah kepala desa, namun pada Rabu pagi sudah kembali ke rumah masing-masing.
“Ada sekitar enam kilometer desa kami yang terendam. Tingginya bervariasi tergantung ketinggian. Ada yang atap rumah dan ada juga setinggi dada orang dewasa,” katanya.
Pihaknya mengapresiasi bantuan yang diserahkan pemerintah provinsi maupun kabupaten kepada korban banjir di daerah itu.
Ia menilai bantuan apapun diharapkan di daerah itu, sedangkan warga setempat saat ini kesulitan air bersih untuk memasak, mandi, dan mencuci.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020