Bisnis bunga hidup terus meningkat di Gorontalo beberapa bulan terakhir, serta membantu meningkatkan pendapatan para pedagang di masa pandemi COVID-19.

Yance Ahmad (49), pedagang bunga di Jalan Rambutan Kota Gorontalo mengungkapkan peningkatan penjualan bunga terjadi dalam empat bulan terakhir.

"Tapi yang paling ramai itu dua bulan terakhir. Paling laku bunga aglonema jenis lipstik dan snow white," ungkapnya di Gorontalo, Rabu.

Bunga-bunga yang dijualnya beragam jenis, dengan harga bervariasi tergantung ukurannya.

Jenis aglonema dijual mulai dari Rp40 ribu hingga Rp200 ribu, bunga monstera Rp150 ribu hingga Rp250 ribu, dan bromelia Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.

Yance dan rekannya memelihara bunga sejak lima tahun terakhir, namun baru merasakan pesatnya penjualan di masa pandemi saat ini.

"Normalnya penjualan hanya sekitar Rp200-300 ribu/hari, tapi sekarang paling banyak jutaan rupiah dan paling sedikit Rp350 ribu setiap hari," ungkapnya.

Pedagang bunga lainnya, Reyna, mengungkapkan bisnis bunga yang digelutinya semula hanya berawal dari menjual pot bunga.

Ia berbisnis bunga dan potnya karena melihat banyaknya permintaan, termasuk dari pengguna media sosial.

"Saya hanya memanfaatkan akun Facebook untuk berjualan, hasilnya cepat laris," ungkapnya.

Melihara bunga bagi sebagian orang adalah hobi baru yang muncul di masa pandemi.

"Gara-gara lama harus bekerja dari rumah, jadi ingin juga punya hobi baru. Hobi ini kan selain menghibur diri juga memperindah pekarangan rumah," kata salah seorang warga, Mila Ibrahim.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020