Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sebanyak 1.067 mahasiswa menerima beasiswa dan bantuan studi dari Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pendidikan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, mengemukakan, pemberian bantuan studi dan beasiswa merupakan upaya pengembangan sumber daya manusia di daerah itu.
Sebagai daerah yang minim akan potensi sumber daya alam, gubernur mengaku sadar bahwa peningkatan kualitas pendidikan menjadi kunci kemajuan Gorontalo ke depan.
Bantuan pendidikan dengan total Rp3,06 miliar tersebut dibagi ke dalam beberapa kategori, di antaranya bantuan studi untuk jenjang D3 sebanyak 50 orang.
Sementara bantuan studi S1 sebanyak 527 orang, bantuan Akhir Studi S2 sebanyak 49 orang, bantuan dosen S2 sebanyak 20 orang serta bantuan dosen S3 sebanyak 17 orang.
Untuk beasiswa sendiri Pemprov Gorontalo menganggarkan bagi 8 orang mahasiswa S1 masing-masing Tp25 juta setiap tahunnya.
"Gorontalo tidak seperti Kalimantan atau Papua yang memiliki kandungan emas, minyak dan hasil bumi lain yang melimpah. Oleh karena itu sedari awal saya dengan wagub menjadikan sektor pendidikan sebagai satu dari empat program unggulan yang kami seriusi," jelasnya.
Selain untuk meringankan biaya studi, ia berharap pemberian bantuan dapat memotivasi mahasiswa yang terdiri dari berbagai latar belakang, untuk bisa merampungkan pendidikan.
"Melalui program pendidikan untuk rakyat (Prodira) kami juga terus mendorong agar kualitas pendidikan dari SD hingga SMA berlangsung berkualitas," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikbudpora Weni Liputo mengemukakan, pemprov memberlakukan kategori penyerahan bantuan dalam bentuk beasiswa dan bantuan studi.
Beasiswa diberikan secara berkesinambungan kepada mahasiswa yang memiliki prestasi akademik minimal 2,75 pada program studi dan universitas tertentu.
Sedangkan untuk bantuan studi tidak menjadikan prestasi belajar sebagai pertimbangan utama, tetapi lebih kepada aspek ekonomi dan konsistensi kuliah.
"Untuk beasiswa kami lebih selektif, tidak semua mahasiswa dan jurusan. Sasarannya kepada program studi yang masih langka di Gorontalo dengan prestasi akademik yang baik. Misalnya saja untuk program studi planologi, teknik pertambangan serta psikologi industri," ujar Weni.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, mengemukakan, pemberian bantuan studi dan beasiswa merupakan upaya pengembangan sumber daya manusia di daerah itu.
Sebagai daerah yang minim akan potensi sumber daya alam, gubernur mengaku sadar bahwa peningkatan kualitas pendidikan menjadi kunci kemajuan Gorontalo ke depan.
Bantuan pendidikan dengan total Rp3,06 miliar tersebut dibagi ke dalam beberapa kategori, di antaranya bantuan studi untuk jenjang D3 sebanyak 50 orang.
Sementara bantuan studi S1 sebanyak 527 orang, bantuan Akhir Studi S2 sebanyak 49 orang, bantuan dosen S2 sebanyak 20 orang serta bantuan dosen S3 sebanyak 17 orang.
Untuk beasiswa sendiri Pemprov Gorontalo menganggarkan bagi 8 orang mahasiswa S1 masing-masing Tp25 juta setiap tahunnya.
"Gorontalo tidak seperti Kalimantan atau Papua yang memiliki kandungan emas, minyak dan hasil bumi lain yang melimpah. Oleh karena itu sedari awal saya dengan wagub menjadikan sektor pendidikan sebagai satu dari empat program unggulan yang kami seriusi," jelasnya.
Selain untuk meringankan biaya studi, ia berharap pemberian bantuan dapat memotivasi mahasiswa yang terdiri dari berbagai latar belakang, untuk bisa merampungkan pendidikan.
"Melalui program pendidikan untuk rakyat (Prodira) kami juga terus mendorong agar kualitas pendidikan dari SD hingga SMA berlangsung berkualitas," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikbudpora Weni Liputo mengemukakan, pemprov memberlakukan kategori penyerahan bantuan dalam bentuk beasiswa dan bantuan studi.
Beasiswa diberikan secara berkesinambungan kepada mahasiswa yang memiliki prestasi akademik minimal 2,75 pada program studi dan universitas tertentu.
Sedangkan untuk bantuan studi tidak menjadikan prestasi belajar sebagai pertimbangan utama, tetapi lebih kepada aspek ekonomi dan konsistensi kuliah.
"Untuk beasiswa kami lebih selektif, tidak semua mahasiswa dan jurusan. Sasarannya kepada program studi yang masih langka di Gorontalo dengan prestasi akademik yang baik. Misalnya saja untuk program studi planologi, teknik pertambangan serta psikologi industri," ujar Weni.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015