Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Warga Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mengaku bangga pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak di daerah ini berjalan lancar, tertib dan aman.
Seperti yang diungkap warga Desa Labanu, Kecamatan Tibawa, Fajrin Ahmad, Sabtu, yang mengaku sangat antusias memberikan hak suaranya di desanya yang memiliki 1.967 wajib pilih.
"Pilkades di wilayah Tibawa berlangsung aman dan lancar, bahkan tidak ada upaya-upaya politisasi yang merugikan masyarakat," ujarnya.
Sempat ada tokoh masyarakat yang diwacanakan sebagai bakal calon bupati atau calon wakil bupati menyebar dan memasang baliho ucapan selamat melaksanakan Pilkades.
Namun kapasitas yang memberikan ucapan adalah sebagai ketua forum kependudukan sehingga dinilai wajar dan tidak mengganggu netralitas pelaksanaan Pilkades.
Fajrin berharap, akan lahir pemimpin-pemimpin daerah yaitu kepala desa yang bisa memajukan desanya dan mensejahterakan rakyat. Apalagi filosofi membangun di daerah ini adalah dari desa ke kota.
Meskipun diakuinya masih banyak regulasi tentang Pilkades yang belum sepenuhnya diatur dalam peraturan daerah maupun peraturan bupati.
Diantaranya, tahapan pelaksanaan Pilkades harusnya dilakukan 9 hari tapi rata-rata hanya digelar 4-5 hari.
Ditambah lagi pembiayaan Pilkades mestinya bersumber dari APBD sesuai pasal 33 Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014, tapi justru pemerintah daerah meminta desa untuk menganggarkan pada Alokasi Dana Desa (ADD).
Belum lagi uji kompetensi yg harus dilakukan untuk calon kepala desa lebih dari 5 calon per desa, tapi pemerintah daerah tetap melaksanakan seleksi calon meski hanya diikuti 2 orang calon.
Ke depan kata Fajrin, kekurangan-kekurangan tersebut diharapkan bisa dibenahi untuk pelaksanaan Pilkades yang semakin berkualitas.
Warga lainnya, Sarina mengaku bangga bisa memberikan hak suaranya secara langsung.
Ia mengaku belum pernah mengikuti pemilihan calon kepala desa secara langsung, sehingga Pilkades transparan, demokrasi, jujur dan berkualitas sangat diharapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Seperti yang diungkap warga Desa Labanu, Kecamatan Tibawa, Fajrin Ahmad, Sabtu, yang mengaku sangat antusias memberikan hak suaranya di desanya yang memiliki 1.967 wajib pilih.
"Pilkades di wilayah Tibawa berlangsung aman dan lancar, bahkan tidak ada upaya-upaya politisasi yang merugikan masyarakat," ujarnya.
Sempat ada tokoh masyarakat yang diwacanakan sebagai bakal calon bupati atau calon wakil bupati menyebar dan memasang baliho ucapan selamat melaksanakan Pilkades.
Namun kapasitas yang memberikan ucapan adalah sebagai ketua forum kependudukan sehingga dinilai wajar dan tidak mengganggu netralitas pelaksanaan Pilkades.
Fajrin berharap, akan lahir pemimpin-pemimpin daerah yaitu kepala desa yang bisa memajukan desanya dan mensejahterakan rakyat. Apalagi filosofi membangun di daerah ini adalah dari desa ke kota.
Meskipun diakuinya masih banyak regulasi tentang Pilkades yang belum sepenuhnya diatur dalam peraturan daerah maupun peraturan bupati.
Diantaranya, tahapan pelaksanaan Pilkades harusnya dilakukan 9 hari tapi rata-rata hanya digelar 4-5 hari.
Ditambah lagi pembiayaan Pilkades mestinya bersumber dari APBD sesuai pasal 33 Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014, tapi justru pemerintah daerah meminta desa untuk menganggarkan pada Alokasi Dana Desa (ADD).
Belum lagi uji kompetensi yg harus dilakukan untuk calon kepala desa lebih dari 5 calon per desa, tapi pemerintah daerah tetap melaksanakan seleksi calon meski hanya diikuti 2 orang calon.
Ke depan kata Fajrin, kekurangan-kekurangan tersebut diharapkan bisa dibenahi untuk pelaksanaan Pilkades yang semakin berkualitas.
Warga lainnya, Sarina mengaku bangga bisa memberikan hak suaranya secara langsung.
Ia mengaku belum pernah mengikuti pemilihan calon kepala desa secara langsung, sehingga Pilkades transparan, demokrasi, jujur dan berkualitas sangat diharapkan.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015