Kelompok perempuan Desa Juriya Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo memproduksi camilan dari jagung lokal, yang kini jarang dibudidayakan masyarakat setempat.

Kelompok Perempuan Cinta Kasih mendirikan usaha stik jagung baru beberapa bulan terakhir, untuk membantu perekonomian keluarga.

Stik jagung pada umumnya menggunakan jagung varietas hibrida, namun kelompok tersebut memanfaatkan jagung lokal yang oleh warga setempat disebut "binte tonala".

Camilan yang diberi merek Stik Jagung Opa Lo Tilo itu, memiliki tekstur renyah serta rasa yang gurih.

"Sudah mulai banyak permintaan dari beberapa pihak. Untungnya juga lumayan untuk menambah pendapatan kami," kata Ketua Kelompok Cinta Kasih, Liana H. Iti, Senin.

Satu kilogram jagung tonala pipil kering, dapat diolah menjadi 22 bungkus stik jagung dengan berat masing-masing 100 gram.

Menurutnya kendala yang dialami dalam keberlanjutan produksi stik jagung tersebut, yakni kurangnya bahan baku dari petani.

Selama ini, ia dan empat anggota lainnya hanya mengambil bahan baku dari seorang petani lokal yang masih menanam binte tonala.

Atas dasar itu, kelima perempuan dalam kelompok tersebut memutuskan untuk menanam sendiri binte tonala di lahan milik pribadi.

"Selain ingin menambah pasokan bahan baku, kami juga ingin melestarikan jagung lokal Gorontalo jangan sampai punah," ungkapnya

Kelompok Cinta Kasih merupakan kelompok dampingan sebuah LSM perempuan di Gorontalo yakni Woman Institute for Reseach and Empowerment of Gorontalo (WIRE-G).

Wire-G mendampingi kelompok tersebut dalam peningkatan ekonomi berbasis produk pertanian lokal, melalui program Program UNDP Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP).

"Kami mendorong kelompok ini agar memanfaatkan bahan baku yang ada di desa, terutama tanaman varietas lokal untuk pertanian berkelanjutan," kata pendamping desa dari WIRE-G) Abdul Ziad Arafah.

WIRE-G sebelumnya membekali para perempuan tersebut, dengan pelatihan mengolah stik jagung dan minyak kelapa.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020