Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara dan Bank SulutGo, membangun kerja sama terkait implementasi pembayaran non tunai keuangan desa.

"Mulai saat ini, seluruh dana yang masuk di desa, dilakukan non tunai baik anggaran dana desa (ADD) maupun dana desa, yang difasilitasi pihak Bank SulutGo," ungkap Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, di Gorontalo, Rabu.

Pembayaran non tunai dimaksudkan untuk mempercepat pelayanan di desa, terkait pengelolaan keuangan.

Selama ini, bendahara dari seluruh desa harus melewati antrean panjang di bank, untuk proses pencairan anggaran baik ADD maupun dana desa.

Antrian di bank bisa berhari-hari, mengingat jumlah desa di 11 kecamatan mencapai 123 desa.

Maka untuk mewujudkan efesiensi khususnya untuk desa-desa dari wilayah perbatasan yang jarak tempuhnya sangat jauh, maka sistem pembayaran non tunai dinilai paling efektif.

"Transaksi non tunai pun dijamin aman dan tidak rentan penyelewengan anggaran," ucapnya.

Selain itu, pemerintah desa dapat mencairkan anggaran yang ditranfer langsung ke rekening desa, kapan saja sehingga tidak harus mengantre panjang yang memerlukan waktu lama.

Pembayaran non tunai, juga diyakini dapat menghilangkan kekhawatiran seperti keamanan setelah proses pencairan untuk nilai yang besar, seperti dana desa.

Penandatanganan tersebut dilakukan Bupati Indra Yasin dengan kepala Bank SulutGo Gorontalo Utara, dihadiri kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Abdul Wahab Paudi.***
Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, menandatangani kerja sama sistem pembayaran non tunai keuangan pemerintah desa, dengan pihak Bank SulutGo. (ANTARA/HO)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020