Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Para perempuan di Desa Mootilango Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, mengolah buah mangrove menjadi aneka cemilan sehat dan bergizi.

Buah tanaman bakau yang sebelumnya tidak terpakai kemudian diolah dengan cara sederhana menjadi onde-onde, stik dan dodol, ungkap salah seorang perempuan di desa itu, Mastin, Kamis.

"Kami membentuk kelompok perempuan dan dilatih mengolah mulai dari memilih jenis buah yang dapat dikonsumsi, meracik bumbu, memasak hingga mengemasnya," katanya.

Jenis buah mangrove yang bisa diolah, yaitu Bruguiera gymnorrhiza, Avicennia sp dan Sonneratia caseolaris.

Warga memanfaatkan buah yang sudah masak kemudian dikupas dan bijinya direbus. Hasilnya kemudian direndam selama 24 jam, dengan mengganti air rendaman setiap enam jam.

Tepung mangrove yang dihasilkan bisa diolah dalam bermacam kreasi kuliner seperti yang dilakukan para perempuan tersebut.

Kelompok perempuan tersebut mendapatkan pendampingan langsung dari "Woman Institute for Research and Empowerment of Gorontalo" (Wire-G) yang merupakan mitra "Mangrove For the Future" (MFF).

MFF merupakan sebuah lembaga kemitraan yang melakukan sosialisasi penyelamatan ekosistem pesisir untuk pembangunan berkelanjutan.

"Pada awalnya warga tidak mengetahui bahwa buah mangrove bisa dikonsumsi. Padahal bahan baunya tersedia melimpah di sekitar mereka," ungkap Kusmawaty Matara dari Wire-G.

Selain melestarikan kawasan mangrove, langkah tersebut juga memberikan pilihan bagi perempuan pesisir untu meningkatkan taraf ekonomi tanpa merusak alam.

Kelompok perempuan tersebut juga dibekali dengan modal usaha awal, kemudian akan melanjutkan usaha tersebut bersama-sama warga lainnya.`

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015