Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengatakan di tengah pandemi COVID-19, permasalahan stunting atau gagal tumbuh (kekerdilan) pada anak, harus tetap menjadi prioritas.

Hal itu disampaikan anggota Komisi III DPRD setempat, Herniaty Moridju, di Gorontalo, Jumat.

DPRD mengingatkan pemerintah daerah agar tetap memperhatikan persoalan stunting, di tengah upaya mengatasi wabah virus corona.

"Alokasi anggaran untuk percepatan pencegahan stunting sebagai program prioritas nasional khususnya di daerah ini, harus teranggarkan agar penanganannya tidak terabaikan," ucapnya.

Penanganan stunting tidak hanya menyangkut urusan kesehatan saat ini, namun kita harus mempersiapkan generasi emas bangsa pada 10 hingga 20 tahun ke depan.

Stunting juga berpengaruh pada capaian pendidikan dan angka kemiskinan.

Maka program penurunan kasusnya dan penanggulangan gizi buruk wajib prioritas, meski di masa pandemi COVID-19.

Sementara itu, Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin mengatakan upaya memperbaiki gizi masyarakat, termasuk pada program penanganan dan menurunkan angka stunting.

Alhamdulillah katanya, upaya tersebut mulai menunjukkan keberhasilan.

Jika tahun 2013 lalu, angka stunting di daerah ini mencapai 31 persen dan naik signifikan di tahun 2018 mencapai 33,33 persen.

Namun, upaya menurunkannya berhasil dilakukan di tahun 2019, hingga 11 persen.

Di tahun 2020, hingga Oktober, Dinas Kesehatan melaporkan, angka kekerdilan di daerah ini kembali turun mencapai 9,7 persen.

"Kita terus berupaya menurunkannya hingga nanti mencapai nol kasus, melalui upaya mewujudkan kabupaten sehat, kabupaten ASI, serta pemberian asupan makanan yang bergizi bagi balita dan vitamin bagi para remaja, sebagai upaya mempersiapkan generasi sehat dan cerdas khususnya di daerah ini," ujarnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020