Pertambahan kasus positif paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta pada Sabtu (14/11) sebanyak 1.255 kasus, meningkatkan dari jumlah total 116.207 kasus menjadi 117.462 kasus.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id yang dipantau di Jakarta, Sabtu, pada Sabtu ini terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 1.062 orang sehingga menyebabkan total pasien sembuh dari paparan COVID-19 di Jakarta sebanyak 108.209 orang, dari sebelumnya sebanyak 107.147 orang.
Di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 117.462 orang tersebut, sebanyak 6.812 orang (naik 180 orang dari sebelumnya 6.632 orang) masih dirawat/diisolasi, serta 2.441 orang (bertambah 13 dibanding sebelumnya 2.428 orang) meninggal dunia, atau senilai 2,1 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.
Pertambahan kasus positif yang dilaporkan pada hari Sabtu ini sebanyak 1.255 kasus, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Jumat 13 November 2020 yang dilaporkan hari ini sebanyak 887 kasus, sedangkan sisanya sebanyak 368 adalah hasil pemeriksaan pada pasien yang tengah menjalani perawatan.
Dalam tes pada umat 13 Nivember 2020 itu, dilakukan tes pada 9.820 spesimen di mana sebanyak 7.951 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 887 positif dan 7.064 negatif.
Dari data pertambahan pasien positif COVID-19 Jakarta selama sepekan terakhir, pertambahan sebanyak 1.255 kasus positif ini, lebih tinggi dibandingkan penambahan pada Jumat (13/11) sebanyak 1.033 kasus, pada Kamis (12/11) sebanyak 831 kasus, pada Rabu (11/11) sebanyak 587 kasus, pada Selasa (10/11) sebanyak 1.013 kasus, pada Senin (9/11) sebanyak 716 kasus, pada Minggu (8/11) sebanyak 826 kasus, dan pada Sabtu (7/11) sebanyak 1.118 kasus.
Namun angka ini lebih rendah dibandingkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak selama pandemi.
Walaupun penambahan pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020). Karena penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020.
Sampai dengan tes terakhir pada Jumat (13/11) itu, sudah ada 1.850.974 spesimen (naik dari sebelumnya 1.840.163 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 58 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Sabtu ini, tercatat di angka 9,3 persen (naik lagi dari sebelumnya 8,5 persen).
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen sehingga terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Sabtu ini, adalah sebesar 8,3 persen (sama seperti sebelumnya).
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id yang dipantau di Jakarta, Sabtu, pada Sabtu ini terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 1.062 orang sehingga menyebabkan total pasien sembuh dari paparan COVID-19 di Jakarta sebanyak 108.209 orang, dari sebelumnya sebanyak 107.147 orang.
Di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 117.462 orang tersebut, sebanyak 6.812 orang (naik 180 orang dari sebelumnya 6.632 orang) masih dirawat/diisolasi, serta 2.441 orang (bertambah 13 dibanding sebelumnya 2.428 orang) meninggal dunia, atau senilai 2,1 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.
Pertambahan kasus positif yang dilaporkan pada hari Sabtu ini sebanyak 1.255 kasus, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Jumat 13 November 2020 yang dilaporkan hari ini sebanyak 887 kasus, sedangkan sisanya sebanyak 368 adalah hasil pemeriksaan pada pasien yang tengah menjalani perawatan.
Dalam tes pada umat 13 Nivember 2020 itu, dilakukan tes pada 9.820 spesimen di mana sebanyak 7.951 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 887 positif dan 7.064 negatif.
Dari data pertambahan pasien positif COVID-19 Jakarta selama sepekan terakhir, pertambahan sebanyak 1.255 kasus positif ini, lebih tinggi dibandingkan penambahan pada Jumat (13/11) sebanyak 1.033 kasus, pada Kamis (12/11) sebanyak 831 kasus, pada Rabu (11/11) sebanyak 587 kasus, pada Selasa (10/11) sebanyak 1.013 kasus, pada Senin (9/11) sebanyak 716 kasus, pada Minggu (8/11) sebanyak 826 kasus, dan pada Sabtu (7/11) sebanyak 1.118 kasus.
Namun angka ini lebih rendah dibandingkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak selama pandemi.
Walaupun penambahan pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020). Karena penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020.
Sampai dengan tes terakhir pada Jumat (13/11) itu, sudah ada 1.850.974 spesimen (naik dari sebelumnya 1.840.163 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 58 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Sabtu ini, tercatat di angka 9,3 persen (naik lagi dari sebelumnya 8,5 persen).
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen sehingga terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Sabtu ini, adalah sebesar 8,3 persen (sama seperti sebelumnya).
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020