Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata, dalam kunjungannya ke Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, memberikan semangat kepada pengungsi maupun korban penyerangan kelompok teroris yang mengakibatkan empat orang meninggal dibunuh di desa itu.
Kepala Desa Lembantogoa, Kabupaten Sigi, Deki Basalulu, Rabu, mengatakan bupati dan sejumlah kepala OPD di jajaran pemerintah Kabupaten Sigi pada Selasa (8/12) telah mengunjungi keluarga korban teroris dan warga yang mengungsi karena peristiwa berdarah itu.
Saat bertemu dengan warga Desa Lembantongoa, Lapata meminta agar masyarakat tetap waspada dan menyerahkan semuanya kepada aparat TNI/Polri yang sedang mengejar Ali Kalora, pentolan teroris Mujahidin Indonesia Timur, dan gerombolannya.
Lapata menegaskan peristiwa yang terjadi dua pekan lalu di lokasi transmigrasi Dusun Lewono, Desa Lembantonga, Kecamatan Palolo, yang telah merengut korban jiwa empat orang dan sejumlah rumah warga dibakar itu merupakan murni tindakan kriminal.
"Tidak ada kaitannya dengan agama. Itu murni dilakukan kelompok teroris sehingga warga diharapkan tetap menjaga kerukunan inter dan antarumat beragama setempat," kata dia.
Basalulu menambahkan dalam kunjungan ke Desa Lembantongoa, Lapata juga menyerahkan bantuan paket sembako bagi keluarga korban yang meninggal karena dibunuh oleh anggota MIT.
Desa Induk Lembantongoa merupakan salah satu desa di Kabupaten Sigi yang menjadi salah satu lokasi program transmigrasi setempat. Kebanyakan warga di desa induk itu adalah warga yang sebelumnya berasal dari Kulawi, Kecamatan Kulawi.
Kemudian dalam kurun beberapa tahun terakhir ini masuk transmigran dari Pulau Jawa yang bermukim di Dusun Tokelemo, sekitar empat kilometer dari desa induk.
Pemerintah kembali membuka lokasi baru bagi transmigrasi lokal di Dusun Lewono. Dusun Lewono yang merupakan lokasi transmigrasi lokal tersebut diserang kelompok teroris pada dua pekan lalu dan empat orang warga transmigrasi tewas dibunuh.
Selain membunuh empat warga, teroris juga membakar beberapa rumah warga transmigrasi di Dusun Lewono.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Kepala Desa Lembantogoa, Kabupaten Sigi, Deki Basalulu, Rabu, mengatakan bupati dan sejumlah kepala OPD di jajaran pemerintah Kabupaten Sigi pada Selasa (8/12) telah mengunjungi keluarga korban teroris dan warga yang mengungsi karena peristiwa berdarah itu.
Saat bertemu dengan warga Desa Lembantongoa, Lapata meminta agar masyarakat tetap waspada dan menyerahkan semuanya kepada aparat TNI/Polri yang sedang mengejar Ali Kalora, pentolan teroris Mujahidin Indonesia Timur, dan gerombolannya.
Lapata menegaskan peristiwa yang terjadi dua pekan lalu di lokasi transmigrasi Dusun Lewono, Desa Lembantonga, Kecamatan Palolo, yang telah merengut korban jiwa empat orang dan sejumlah rumah warga dibakar itu merupakan murni tindakan kriminal.
"Tidak ada kaitannya dengan agama. Itu murni dilakukan kelompok teroris sehingga warga diharapkan tetap menjaga kerukunan inter dan antarumat beragama setempat," kata dia.
Basalulu menambahkan dalam kunjungan ke Desa Lembantongoa, Lapata juga menyerahkan bantuan paket sembako bagi keluarga korban yang meninggal karena dibunuh oleh anggota MIT.
Desa Induk Lembantongoa merupakan salah satu desa di Kabupaten Sigi yang menjadi salah satu lokasi program transmigrasi setempat. Kebanyakan warga di desa induk itu adalah warga yang sebelumnya berasal dari Kulawi, Kecamatan Kulawi.
Kemudian dalam kurun beberapa tahun terakhir ini masuk transmigran dari Pulau Jawa yang bermukim di Dusun Tokelemo, sekitar empat kilometer dari desa induk.
Pemerintah kembali membuka lokasi baru bagi transmigrasi lokal di Dusun Lewono. Dusun Lewono yang merupakan lokasi transmigrasi lokal tersebut diserang kelompok teroris pada dua pekan lalu dan empat orang warga transmigrasi tewas dibunuh.
Selain membunuh empat warga, teroris juga membakar beberapa rumah warga transmigrasi di Dusun Lewono.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020