Bupati Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Indra Yasin meminta warga mampu menjaga lingkungan dengan baik untuk mencegah banjir dan tanah longsor.
"Tidak mudah menghadapi bencana ini apalagi kita sementara berupaya memutus rantai penyebaran COVID-19. Maka saya mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan menanam banyak bibit pohon dan tidak membuang sampah di sungai," katanya di Gorontalo Utara, Senin.
Pemerintah daerah, kata dia, sementara ini juga berupaya menanggulangi bencana banjir yang sering melanda kabupaten itu di seluruh wilayah rawan.
Langkah paling cepat melakukan penanganan melalui upaya evakuasi warga terdampak bencana serta pembagian makanan siap saji dan logistik lainnya seperti yang diserahkan di Desa Milango, Leyao dan Bubode Kecamatan Tomilito, berlangsung di kantor Desa Milango.
Selain itu, mengupayakan percepatan penanggulangan melalui peningkatan infrastruktur.
"Kita identifikasi kerusakan infrastruktur pemicu banjir dan tanah longsor, juga mengidentifikasi wilayah rawan banjir dengan bersiaga menghadapi potensi bencana di tengah musim penghujan tinggi," ungkapnya.
Pemerintah daerah telah menggerakkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera mengatasi banjir.
"Kerja sama dinas terkait diinstruksikan untuk segera melakukan penanggulangan banjir dalam waktu singkat, termasuk melaporkan ke pemerintah pusat untuk peningkatan infrastruktur yang tidak dimampui melalui anggaran pendapatan bencana daerah (APBD) kabupaten," ungkapnya.
Ia mengingatkan masyarakat di wilayah potensial bencana untuk tetap waspada bencana mengingat curah hujan diprakirakan masih tinggi.
"Kita jaga lingkungan dan tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam upaya mencegah COVID-19," katanya.
Data Pemerintah Kecamatan Tomilito, warga terdampak banjir pada Minggu (14/2) sebanyak 171 kepala keluarga (KK) di Desa Leyao, 195 KK Desa Milango, dan 80 KK Desa Bubode.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
"Tidak mudah menghadapi bencana ini apalagi kita sementara berupaya memutus rantai penyebaran COVID-19. Maka saya mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan menanam banyak bibit pohon dan tidak membuang sampah di sungai," katanya di Gorontalo Utara, Senin.
Pemerintah daerah, kata dia, sementara ini juga berupaya menanggulangi bencana banjir yang sering melanda kabupaten itu di seluruh wilayah rawan.
Langkah paling cepat melakukan penanganan melalui upaya evakuasi warga terdampak bencana serta pembagian makanan siap saji dan logistik lainnya seperti yang diserahkan di Desa Milango, Leyao dan Bubode Kecamatan Tomilito, berlangsung di kantor Desa Milango.
Selain itu, mengupayakan percepatan penanggulangan melalui peningkatan infrastruktur.
"Kita identifikasi kerusakan infrastruktur pemicu banjir dan tanah longsor, juga mengidentifikasi wilayah rawan banjir dengan bersiaga menghadapi potensi bencana di tengah musim penghujan tinggi," ungkapnya.
Pemerintah daerah telah menggerakkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera mengatasi banjir.
"Kerja sama dinas terkait diinstruksikan untuk segera melakukan penanggulangan banjir dalam waktu singkat, termasuk melaporkan ke pemerintah pusat untuk peningkatan infrastruktur yang tidak dimampui melalui anggaran pendapatan bencana daerah (APBD) kabupaten," ungkapnya.
Ia mengingatkan masyarakat di wilayah potensial bencana untuk tetap waspada bencana mengingat curah hujan diprakirakan masih tinggi.
"Kita jaga lingkungan dan tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam upaya mencegah COVID-19," katanya.
Data Pemerintah Kecamatan Tomilito, warga terdampak banjir pada Minggu (14/2) sebanyak 171 kepala keluarga (KK) di Desa Leyao, 195 KK Desa Milango, dan 80 KK Desa Bubode.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021