Gorontalo (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie meninjau pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Hasri Ainun Habibie di Limboto, Kabupaten Gorontalo.
Idah di Gorontalo, Sabtu, mengatakan sebelumnya beredar kabar terkait adanya dugaan praktek jual beli ruangan pasien di rumah sakit tersebut, dimana hal itu menjadi sorotan publik di sosial media.
"Saya datang langsung memastikan informasi tersebut, sambil melakukan pengecekan mulai dari ketersediaan ruangan maupun aktivitas pelayanan," kata Idah.
Ia mengatakan, dalam peninjauan itu, dirinya tidak menemukan adanya praktek yang dimaksud.
"Saya lihat seluruh aktivitas berjalan normal. Mulai dari pelayanan petugas di meja registrasi, sampai pada ketersediaan fasilitas kesehatan. Semuanya berjalan sesuai prosedur," kata dia.
Saat berinteraksi dengan sejumlah pasien, baik yang ada di ruang rawat inap kelas satu, dua dan tiga, rata-rata mengaku mendapatkan pelayanan maksimal.
Ia menekankan kepada seluruh pegawai rumah sakit untuk lebih mengedepankan pelayanan kepada masyarakat daripada pengurusan administrasi.
"Ini masalah nyawa manusia, jadi saya harap wajib ditangani dulu apabila ada pasien darurat. Administrasi belakangan," kata Idah.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Hasri Ainun Habibie Irma Cahyani mengatakan informasi yang sempat beredar itu tidaklah benar, melainkan pada saat keluarga pasien melakukan pendaftaran rawat inap, petugas setempat sedang melaksanakan pelayanan pasien lainnya.
Begitupun dengan keluhan ketersediaan ruangan. Sebenarnya pada saat keluarga pasien melakukan pendaftaran di meja registrasi, ruangan yang tersisa masih berstatus terisi pasien.
Sebenarnya, kata dia, pasien yang berada di ruangan tersebut sudah berstatus selesai menjalani rawat inap atau dipulangkan, namun karena keterbatasan petugas yang saat itu hanya berjumlah tiga orang dan sedang melakukan pelayanan pasien lain, maka secara administrasi pasien lama belum sempat didata, sehingga ruangan dianggap masih terisi pasien.
Keterbatasan petugas diakuinya, memang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pelayanan di rumah sakit, namun dengan kejadian ini akan menjadi pembelajaran bagi seluruh petugas untuk tetap berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
"Kejadian ini sebagai teguran bagi kami untuk lebih meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Kami juga berharap kepada masyarakat untuk segera melaporkan kepada kami, jika menemukan atau mengetahui adanya praktek yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk segera kami tindak lanjuti," katanya.
