Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo menjamin ketersediaan elpiji di daerah itu selama bulan Ramadhan 1442 Hijriyah tahun 2021.

"Tahun ini kita mengajukan kembali penambahan kuota elpiji khusus 3 kilogram (kg) bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga sasaran di daerah ini," ujar Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Gorontalo Utara, Ahyun Blongkod, di Gorontalo, Sabtu.

Ia mengatakan, kuota elpiji 3kg bersubsidi di daerah itu tahun 2020 mencapai 3.131 metrik ton untuk 900 rumah tangga sasaran atau kepala keluarga berpenghasilan rendah (KK miskin) sesuai data Dinas Sosial setempat.

Untuk tahun 2021, pemkab mengajukan penambahan kuota sesuai format pihak Pertamina dan  mendapatkan 4.100 metrik ton  yang ditargetkan untuk 1.367 KK miskin. 

Ia memastikan, tahun ini kuota elpiji aman jelang dan selama bulan Ramadhan, yang perlu disosialisasikan intensif adalah, elpiji 3kg bersubsidi hanya untuk rumah tangga sasaran.

Masyarakat berpenghasilan menengah ke atas, termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pelaku usaha bermodal dasar Rp5 juta ke atas, agar menggunakan Bright Gas atau elpiji 5,5 kg.

Elpiji 3kg bersubsidi juga hanya diperuntukkan bagi nelayan yang telah mengikuti program konversi dari BBM ke BBG.

Sebanyak 800 nelayan di daerah ini menjadi penerima atau pemanfaat elpiji 3kg bersubsidi.

Sejauh ini kata Ahyun, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak agen dalam pendistribusian elpiji di daerah ini.

Ada dua agen penyalur untuk 300 pangkalan tersebar di 11 kecamatan. "Termasuk berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk ikut mengawasi dan mengevaluasi pendistribusian elpiji baik 3kg bersubsidi maupun Bright Gas 5,5 kg agar stok tetap lancar dan terpenuhi," ujarnya.

Terkait harga eceran tertinggi (HET) katanya, pemkab mengaturnya dalam tiga wilayah yaitu, Kecamatan Atinggola, Gentuma, Sumalata dan Sumalata Timur berlaku HET Rp22.000 per tabung.

Wilayah Kecamatan Ponelo Kepulauan dan Desa Pulau Dudepo Kecamatan Anggrek Rp23 ribu per tabung, dan Kecamatan Kwandang, Tomilito, Monano, Anggrek Rp20.000 per tabung.

"Jika ada pangkalan yang 'nakal' atau menjual di atas HET bahkan ditemukan menjual stok ke warung-warung, akan langsung ditindak dan tidak mendapatkan jadwal pengisian, stoknya dialihkan ke pangkalan terdekat," ujarnya.

Tindakan itu, tambahnya, untuk memberikan efek jera, agar masyarakat sasaran benar-benar terlayani dengan baik dan warga diminta menghubungi pihaknya jika menemukan pangkalan 'nakal'.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021